BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sekarang
ini, banyak geraja-geraja yang megah, besar, memiliki banyak anggota jemaat
namun kenyataann ya tidak memiliki system administrasi keuangan yang baik dan
manajeman yang baik pula. Seringkali hal ini menyebabkan gereja tidak tertata
dengan baik dan juga dapat membuat fungsi gereja tidak berjalan dengan maksimal. Misalnya jemaat
yang sakit tidak mendapat perkunjungan, penginjilan tidak berjalan lancar,
pendeta tidak terlalu mengenal anggota jemaatnya karena kurangnya data yang
jelas. Seharusnya setiap gereja baik itu gereja kecil maupun gereja besar harus
memiliki system administrasi dan manajeman yang baik agar fungsi gereja dapat
berjalan dengan maksimal.
Gereja
merupakan sebuah organisme sekaligus sebuah system yang menjalankan fungsinya
secara dinamis, karena gereja merupakan suatu kehidupan bersama yang
mempengaruhi lingkungannya dan sekaligus juga di pengaruhi oleh lingkungannya.
Gereja sebagai sebuah system tentulah kinerjanya perlu di olah dan di
manajemankan sebagaimana mestinya agar visi dan misi serta tujuan dapat
tercapai.
B.
Rumusan
1. Pendekatan POAC
2. Apa itu Program Kerja
3. Program Kerja yang ada di Jemaat
4. Analisis program kerja yang ada di jemaat
C.
Tujuan
Agara kita dapat mengetahui penerapan POAC dalam
program jemaat dan bagaimana program itu di laksanakan dan terlaksana
BAB
II
PENDEKATAN
MANAJEMEN
A.
Planning
I.
PROGRAM
PELAYANAN BIDANG PERSEKUTUAN
A.
PERIBADATAN
1.
IBADAH
MINGGU
Pagi
-
Dimulai tepat Jam 09:00
pagi
-
Persiapan Ibadah di
Konsistori Jam 08:50.
-
Khadim berada di Mimbar
Jam 09:00 (Lonceng 4x)
-
Pelayan Khusus harus
mengikuti persiapan hadir selambat-lambatnya Jam 08:45.
-
BPMJ hadir
selambat-lambatnya Jam 08.30.
-
Khadim dan pertugas
lainnya mengikuti jadwal yang sudah diatur oleh BPMJ disusun setiap 2 bulan.
-
Kolom yang bertugas
dalam Ibadah Minggu
-
Yang bertugas di Ibadah
Minggu di jadwalkan tiap bulan pada Kolom, BIPRA dan Komisi serta ikut
persiapan di konsistori.
-
Satpam menjaga
setiap kendaraan yang berada di area tempat parkir
2.
IBADAH
KWP
-
Dilaksanakan di KWP
setiap hari Jumat, Sabtu, Minggu.
-
Waktu disepakati oleh
anggota jemaat.
-
Jadwal disusun oleh
Pelayan Khusus dikolom yang ada
disetiap KWP.
-
Pemimpin Ibadah diambil
dari Pelayan Khusus dan anggota sidi jemaat, dan yang sanggup mampu dalam
pengamatan Pelayan Khusus.
-
Persembahan Ibadah disetor/diserahkan
ke bendahara setiap Minggu.
3.
IBADAH PELKA LAKI-LAKI
ü Pelka Laki-Laki
Ø Dilaksanakan
setiap Rayon
Ø Waktu
dan tempat diatur oleh Penatua dan Diaken
Ø Jadwal
Ibadah disusun oleh masing-masing Rayon.
Ø Persembahan
disetor/diserahkan ke Bendahara.
ü Pelka
Perempuan
Ø Ibadah
dilaksanakan disetiap Jumat/Sabtu/Minggu
Ø Waktu
dan tempat diatur oleh Penatua dan Diaken
ü Pelka Pemuda
Ø Ibadah Pelka Pemuda Gabungan dilaksanakan
setiap hari Jumat dan Minggu
Ø Ibadah Pelka Pemuda Jemaat Dilaksanakan setiap hari
Rabu
ü Pelka
Remaja
Ø Waktu
dan tempat diatur oleh Pengasuh Remaja :
-
Ibadah Pelka Jemaat dilaksanakan
setiap hari Minggu Jam 07:00 Pagi.
-
Ibadah Pelka
Remaja Gabungan dilaksanakan setiap hari Selasa Jam 18:00
ü Pelka Anak
Ø Ibadah Anak Sekolah Minggu dilaksanakan
dirumah Gereja GMIST Patmos Tahuna
Ø Ibadah Pondok Gembira hari
Jumat pukul 15.00 (Jam 3 sore)
Ø Ibadah Pengasuh Anak Sekolah Minggu setiap hari Kamis
Jam 16:00
4.
IBADAH
AWAL
BULAN
-
Dilaksanakan setiap
bulan pada tanggal 1 (kecuali tanggal 1
Desember dan 01 Januari).
-
Tempat pelaksanaan
Ibadah di Gedung Gereja.
-
Pelaksanaan oleh Badan
Pekerja Majelis
-
Pemimpin Ibadah diatur
oleh Sekertaris Jemaat
5.
IBADAH AKHIR BULAN
-
Tempat
pelaksanaan Ibadah Di Gedung Gereja
6.
IBADAH
HUT GMIST PATMOS TAHUNA
-
Ibadah dilaksanakan
pada tgl 10 Mei 2017.
-
Ibadah dilaksanakan di
Gedung Gereja Jam 10:00
7.
IBADAH-IBADAH
PERAYAAN MENYAMBUT NATAL
-
Dilaksanakan di jemaat
pada tanggal 7
Desember 2017.
-
Untuk Kolom
dilaksanakan mulai tanggal 02 s/d 9 Desember 2017 (Sesuai Program).
-
Untuk BIPRA dilaksanakan
mulai tanggal 12 s/d 15 Desember 2017 (Sesuai Program).
-
Jadwal Pemimpin Ibadah di tetapkan lewat Sidang
Majelis.
8.
IBADAH
MALAM NATAL
-
Dilaksanakan pada hari
Minggu 24 Desember 2017, Jam 19.00 wita (Jam 7 malam).
9.
IBADAH
HARI NATAL
-
Natal I dilaksanakan
pada hari Senin, 25 Desember 2017.
-
Natal II dilaksanakan
pada hari Selasa, 26 Desember 2017.
10. IBADAH AKHIR TAHUN
-
Dilaksanakan pada hari
Minggu, 31 Desember 2017, Jam 19.00 wita.
11. IBADAH TAHUN BARU
-
Tahun Baru I : Hari Senin, 01 Januari 2018.
-
Tahun Baru II : Hari Selasa, 02 Januari 2018.
IBADAH –IBADAH KHUSUS
1.
IBADAH
SYUKUR KELUARAGA
-
Dilaksanakan sesuai
dengan permintaan keluarga.
-
Sebelum acara,
diinformasikan ke Pelayan Khusus Kolom, dan disampaikan kepada BPMJ/ Pendeta
yang melayani.
-
Pelayan Ibadah
dikoordinasikan dengan Pelayan Kolom.
2.
IBADAH
PENEGUHAN DAN PEMBERKATAN NIKAH
-
Dilaksanakan sesuai
permintaan Pasangan calon yang akan menikah.
-
Dilaksanakan
Peneguhan/Pemberkatan Nikah di Gedung Gereja.
-
Pemberitahuan rencana
Pernikahan harus melalui Pelayan Khusus di-KWP yang bersangkutan.
-
Jika Pasangan yang akan
menikah berasal dari luar jemaat, maka harus menunjukan Surat Pengantar dari Jemaat/Gereja asal.
-
Pasangan dapat
dinikahkan setelah melalui persyaratan administrasi Pemerintah dan tata-tertib
Gereja.
-
Calon Pengantin wajib
ikut Katekisasi Nikah/Percakapan Pengembalaan.
-
Sampul Nikah.
-
Pembacaan Berita Nikah
di Ibadah Jemaat.
-
Penanggung jawab
Peneguhan dan Pemberkatan Nikah adalah ketua BPMJ.
-
Kepada Pengantin Baru
akan diberikan 1 buah Alkitab dan Surat
Nikah Gereja.
-
Biaya Khadim ditanggung
oleh keluarga.
3.
IBADAH
PENEGUHAN ANGGOTA SIDI JEMAAT
-
Bagi Orang Tua dan
Pemuda.
-
Harus mengikuti
Katekisasi.
-
Pendaftaran Katekisasi
melalui Pelayan Khusus di Kolom.
-
Bulan Februari s/d
Maret 2017.
4.
IBADAH
PEMAKAMAN
-
Berita duka
diinformasikan oleh Pelayan Kolom kepada BPMJ untuk ditindaklanjuti.
-
Pemimpin Ibadah
Pemakaman diatur oleh BADAN PEKERJA. (Bergantian)
-
Pelayan Khusus Kolom
yang mengatur untuk pelaksanaan Ibadah berkoordinasi dengan BPMJ.
-
Pelayan Khusus dan BPMJ
mendampingi Khadim menggunakan Stola dalam persiapan ibadah dan pakaian hitam.
-
Pelayan Kolom
Mendampingi Khadim dalam Ibadah Pemakaman.
-
Persembahan dalam
Ibadah Pemakaman diberikan kepada
keluarga yang berduka sebagai Diakonia Duka.
-
Jika ada Pelayan Khusus
yang meninggal akan disemayamkan di Gereja dan Pelayan Khusus yang mengantar
jenazah ke Gereja.
-
Pelayan Khusus wajib
hadir di setiap Ibadah Pemakaman
5.
IBADAH
HUT KELAHIRAN
-
Perkunjungan oleh
Pendeta dan Pelayan Khusus Kolom.
-
Diberikan Sampul syukur
yang berhari Ulang Tahun.
-
Persembahan diatur oleh
Pelayan Khusus Kolom.
-
Perkunjungan dimulai
pukul 05.00 wita (subuh) atau sesuai permintaan yang berhari Ulang Tahun.
-
Jadwal pelayanan oleh 2
Pendeta diatur oleh BPMJ.
B.
PELAYANAN
SAKRAMEN
1.
BAPTISAN KUDUS
-
Dilaksanakan dalam
Ibadah jemaat dan Ibadah menurut Tahun Gereja.
-
Pelayanan Baptisan
Kudus untuk anak-anak dan orang dewasa.
-
Orang tua dan orang tua
Baptis wajib mengikuti Katekisasi.
-
Bagi yang tidak ikut
Katekisasi tidak dapat ditetapkan sebagai Orang Tua Baptis.
-
Orang Tua Baptis kalau
sudah berkeluarga, harus pasangan suami istri yang bersedia.
-
Orang Tua Babtis yang
dari luar jemaat harus memasukkan Foto Copy Surat Sidi.
-
Permohonan pelayanan
Baptis melalui Pelayan Khusus Kolom dilaporkan kepada BPMJ
-
Diberikan Surat Baptis.
C.
KATEKISASI
1.
Keluarga.
-
Dilaksanakan pada
anggota jemaat sesuai kebutuhan
2.
Baptisan.
-
Dilaksanakan sesuai
permintaan keluarga.
-
Calon Baptisan dewasa,
orang tua, dan calon orang tua baptis wajib mengikuti Katekisasi.
3.
Nikah
-
Dilaksanakan bagi calon
pasangan yang akan menikah.
-
Pengajar adalah
Pendeta-pendeta.
4.
Jemaat (Pembinaan Warga
Gereja)
-
Dilakukan secara
kolektif dalam bentuk percakapan pada pertemuan dikolom atau kategorial.
-
Pelaksanaan Pelayan
Khusus Kolom dan Katergorial BIPRA.
5.
Pelayan Khusus
-
Sesuai Program dari
Sinode
II.
PROGRAM
BIDANG DIAKONIA
ü Pelayanan
Diakonia diberikan dalam bentuk ;
1. Sakit
-
Diberikan kepada
anggota jemaat yang sakit, Diakonia sebesar Rp. 300.000,- dengan syarat harus
menjalani rawat nginap sekurang-kurangnya 1x24 Jam di Rumah Sakit/ Puskesmas.
-
Diberikan kepada
Pelayan Khusus sebesar Rp. 500.000,-
-
Diakonia diberlakukan
maksimal 6 bulan sekali.
-
Penyerahan Diakonia
dilakukan bersama Pelayanan Doa
Catatan :
·
Ke
Tondano Rp. ..................
Kas Jemaat Rp. 150.000,-
Kas Kolom Rp...................
·
Ke
Tomohon Rp. ..................
Kas Jemaat Rp. 150.000,-
Kas Kolom Rp...................
·
Ke
Manado Rp. ..................
Kas Jemaat Rp. 300.000,-
Kas Kolom Rp...................
Catatan: Untuk biaya
makan
2.
Janda dan Duda.
Pelaksana
Panitia H2RG
Diberikan
dalam bentuk bahan natura.
Dilaksanakan
pada bulan Desember 2017
3. Bantuan
Bencana Alam
4. Pemberian
THR : Pendeta, Pelayan Khusus, Kostor dan Pegawai Gereja
III.
KEGIATAN
KELEMBAGAAN
A.
PENINGKATAN
MEKANISME PELAYANAN
a. Sidang
Majelis Jemaat
-
Dilaksanakan secara
rutin sebulan sekali setelah selesai rapat BPMJ, dan jika ada hal khusus dapat
dilaksanakan sesuai kebutuhan.
-
Pelaksanaan Sidang
Majelis diawali dengan Ibadah.
-
Memperhatikan kehadiran
pelayan khusus untuk mengikuti Sidang.
b. Rapat
Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ).
-
Dilaksanakan secara
rutin sebulan sekali minggu pertama.
-
Jika ada hal khusus
dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan.
-
BPMJ wajib mengikuti
rapat.
c. Rapat
Anggota Sidi Jemaat
-
Dilaksanakan 1 (satu)
tahun sekali. (Awal November 2017)
-
Dilaksanakan di gereja
B.
PENINGKATAN
SARANA PELAYANAN
-
Penataan ruang Ibadah,
Konsistori, dan kebutuhan lain dalam Ibadah.
C.
AKTUALISASI
DATA JEMAAT
-
Pemutahiran Data.
-
Rekapitulasi Sensus
Anggota Jemaat oleh Pegawai Gereja.
D.
KEGIATAN
KOMISI MUSIK
-
Pelatihan pemain
Keyboard/Pianis.
-
Peserta dari
Kolom-kolom.
-
Pemain Keyboard/Pianis,
bersama dengan Kantoria mengadakan latihan setiap hari Jumat-Sabtu dalam rangka
persiapan Ibadah Umum/hari Minggu.
E.
KEGIATAN
PENGAWASAN
-
Pemeriksaan Administrasi
dan Keuangan 6 bulan sekali untuk Kas Jemaat, Kolom dan BIPRA.
-
Setiap 3 bulan sekali
oleh BPMJ untuk Kas Jemaat.
F.
KOMISI
PEMBANGUNAN
-
Lanjutan Pembangunan
Gereja:
Ø Pembuatan
bagian Altar atau tempat Pelayan Khusus dan Mimbar
Ø Gambar
Tuhan Yesus yang ada di atas Mimbar yang sudah samar-samar.
Ø Pembuatan
Langit-Langit/Plafon Gereja.
-
Mimbar.
-
Pengecetan Gereja.
-
Pagar Pastori
-
Perbaikan yang
rusak-rusak di Gereja dan Pastori
-
Ruang Ganti Pendeta
dipakai sekat.
-
Kipas Angin / AC
-
Slide/Proyektor di Aula
-
Gorden Pastori
-
Lemari arsip
G.
PROGRAM
PRIORITAS
-
Peningkatan Mekanisme
Pelayanan dari Pelayan Khusus
B.
ORGANIZING
C.
ACTUATING
Seorang ketua harus
berperan sebagai pemberi petunjuk, bimbingan, arahan, serta binaan bagi pnt,
sym, dan anggota jemaat juga mampu bekerja sama dengan baik dengan anggota jemaat yang ada. Mampu menciptakan suasana kerja
yang kondusif agar setiap anggota jemaat dapat melaksanakan program-program
yang ada dengan baik.
D.
CONTROLING
Ketua jemaat yang menjadi pemimpin dalam
manajeman jemaat bertugas untuk mengontrol setiap pelayan khusus baik penatua
maupun syamas, agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan benar
baik dalam pelayanan ibadah-ibadah, diakonia jemaat, sehingga program-progam
tersebut dapat terealisasikan dengan baik dan bagi anggota jemaat, ketua jemaat
mengotrol jemaatnya untuk ikut serta dalam kegiatan ibadah-ibadah yang di
programkan dalam jemaat. Dalam bidang keuangan, ketua jemaat bertugas untuk
mengontrol setiap pengeluaran dan pemasukan dari setiap dana yang ada di kas jemaat. Dalam bidang pembangunan,
ketua jemaat bertugas untuk mengotrol jalannya pembangunan yang
direncanakan. Dengan demikian tujuan
dapat tercapai.
BAB
III
PEMBAHASAN
Kata menajemen berasal
dari kata dalam bahasa latin “manus’’yang berarti tangan ,manejemen artinya
cara menangani suatu tugas.dengan demikian manejemen adalah suatu tindakan
menangani mengontrol dan mengarahkan suatu pekerjaan melalui dan bekerja sama
dengan orang lain di dalam suatu lembaga maupun perusahaan.sedangkan pengertian
manejemen menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur menajemen belum memiliki definisi yang mapan dan di
terima secara universal.
Kata manajemen mungkin
berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,”
terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang
berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang
berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
MANEJEMEN GEREJA
Gereja merupakan lembaga yang tidak
mencari keuntungan materi(non profit) yang didalamnya terdapat kegiatan
manejemen dan administrasi.manejemen dan administrasi yang terdapat dalam
gereja meliputi sumber daya manusia,program pelayanan ,program kerja dan
kondisi keuangan yang terus berubah.karena sifatnya yang secara terus terus
menerus mengalami perubahan(seperti perubahan data jemaat,data keuangan dan
pelayanan maka gereja memerlukan pengelolaan.
Kegiatan manejemen dan administrasi di
dalamnya gereja pada umumnya meliputi
1. Manejemen untuk pengerja
gereja,penggajian kariawan kantor,kariawan tidak tetap dan sebagainya
2. Jadwal kegiatan jemaat dan jadwal
pengurus menerima sumbangan uang dan barang
3. Pendataan jemaat beserta anggota
keluarga,baptis kematian,pernikahan,atestasi dan perannya dalam pelayanan.
4. Keuangan yang meliputi jumlah
persembahan,jenis persembahan,pengeluaran dana untuk program atau kegiatan
serta pengeluaran rutin.
Dasar pengaturan
menajemen keuangan gereja bisa di dapatkan dari maleakhi 3:10a bawalah semua
persembahan perpuluhan ke dalam rumah perbendaharaan,supaya ada persediaan
makan di rumah ku.hal itu pasti di perlukan orang-orang yang mengatur dan
menajemen dan administrasinya seperti halnya yang di lakukan ke 12 murid yesus
untuk kepentingan-kepentingan pengikutnya pada saat itu.laporan keuangan
tersebut di buat berdasarkan pengolaan manejemen sebagai bentuk tanggung jawab
dan transparansi gereja yang berorentasi moral dan iman.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen
dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis
bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima
fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi
empat, yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan
dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan
tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan
itu.
2. Pengorganisasian (organizing)dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai
dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha Jadi actuating artinya adalah menggerakkan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal
ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4.
Fungsi
Pengendalian( Controlling) merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang
berdasarkan pada standar yang sudah dibuat atau suatu perbaikan apabila
dibutuhkan
BAB
IV
KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat
mengambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kepemimpinan Gereja di kaitkan dengan
menajemen gereja adalah prinsip kebenaran yang paling ketergantungan.sebaiknya
seorang pemimpin memiliki suatu karakter yang berintegritas yang membantu
gereja dalam pelayanan.
Dalam penyusunan harus di mulai dengan
doa dan melibatkan iman sebai landasan yang kokoh pemimpin yang percaya adalah
orang yan yakin akan panggilan Tuhan dan membuktikan tanggung jawab terhadap
apa yang di percayakan oleh Tuhan untuk di lakukan.