Thursday, 24 May 2018

Manajemen POAC Dalam Organisasi Gereja


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sekarang ini, banyak geraja-geraja yang megah, besar, memiliki banyak anggota jemaat namun kenyataann ya tidak memiliki system administrasi keuangan yang baik dan manajeman yang baik pula. Seringkali hal ini menyebabkan gereja tidak tertata dengan baik dan juga dapat membuat fungsi gereja tidak  berjalan dengan maksimal. Misalnya jemaat yang sakit tidak mendapat perkunjungan, penginjilan tidak berjalan lancar, pendeta tidak terlalu mengenal anggota jemaatnya karena kurangnya data yang jelas. Seharusnya setiap gereja baik itu gereja kecil maupun gereja besar harus memiliki system administrasi dan manajeman yang baik agar fungsi gereja dapat berjalan dengan maksimal.
Gereja merupakan sebuah organisme sekaligus sebuah system yang menjalankan fungsinya secara dinamis, karena gereja merupakan suatu kehidupan bersama yang mempengaruhi lingkungannya dan sekaligus juga di pengaruhi oleh lingkungannya. Gereja sebagai sebuah system tentulah kinerjanya perlu di olah dan di manajemankan sebagaimana mestinya agar visi dan misi serta tujuan dapat tercapai.

B.     Rumusan
1.      Pendekatan POAC
2.      Apa itu Program Kerja
3.      Program Kerja yang ada di Jemaat
4.      Analisis program kerja yang ada di jemaat

C.    Tujuan
Agara kita dapat mengetahui penerapan POAC dalam program jemaat dan bagaimana program itu di laksanakan dan terlaksana



BAB II
PENDEKATAN MANAJEMEN
A.    Planning
I.       PROGRAM PELAYANAN BIDANG PERSEKUTUAN
A.    PERIBADATAN
1.      IBADAH MINGGU
Pagi
-          Dimulai tepat Jam 09:00 pagi
-          Persiapan Ibadah di Konsistori Jam 08:50.
-          Khadim berada di Mimbar Jam 09:00 (Lonceng 4x)
-          Pelayan Khusus harus mengikuti persiapan hadir selambat-lambatnya Jam 08:45.
-          BPMJ hadir selambat-lambatnya Jam 08.30.
-          Khadim dan pertugas lainnya mengikuti jadwal yang sudah diatur oleh BPMJ disusun setiap 2 bulan.
-          Kolom yang bertugas dalam Ibadah Minggu
-          Yang bertugas di Ibadah Minggu di jadwalkan tiap bulan pada Kolom, BIPRA dan Komisi serta ikut persiapan di konsistori.
-          Satpam menjaga setiap kendaraan yang berada di area tempat parkir

2.      IBADAH KWP
-          Dilaksanakan di KWP setiap hari Jumat, Sabtu, Minggu.
-          Waktu disepakati oleh anggota jemaat.
-          Jadwal disusun oleh Pelayan Khusus dikolom yang ada disetiap KWP.
-          Pemimpin Ibadah diambil dari Pelayan Khusus dan anggota sidi jemaat, dan yang sanggup mampu dalam pengamatan Pelayan Khusus.
-          Persembahan Ibadah disetor/diserahkan ke bendahara setiap Minggu.

3.      IBADAH  PELKA LAKI-LAKI
ü  Pelka Laki-Laki
Ø  Dilaksanakan setiap Rayon
Ø  Waktu dan tempat diatur oleh Penatua dan Diaken
Ø  Jadwal Ibadah disusun oleh masing-masing Rayon.
Ø  Persembahan disetor/diserahkan  ke Bendahara.

ü  Pelka Perempuan
Ø  Ibadah dilaksanakan disetiap Jumat/Sabtu/Minggu
Ø  Waktu dan tempat diatur oleh Penatua dan Diaken


ü  Pelka Pemuda
Ø  Ibadah Pelka Pemuda Gabungan dilaksanakan setiap hari Jumat dan Minggu
Ø  Ibadah Pelka Pemuda Jemaat Dilaksanakan setiap hari Rabu

ü  Pelka Remaja
Ø  Waktu dan tempat diatur oleh Pengasuh Remaja :
-          Ibadah Pelka Jemaat dilaksanakan setiap hari Minggu Jam 07:00 Pagi.
-          Ibadah Pelka Remaja Gabungan dilaksanakan setiap hari Selasa Jam 18:00

ü  Pelka Anak
Ø  Ibadah Anak Sekolah Minggu dilaksanakan dirumah Gereja GMIST Patmos Tahuna
Ø  Ibadah Pondok Gembira hari Jumat pukul 15.00 (Jam 3 sore)
Ø  Ibadah Pengasuh Anak Sekolah Minggu setiap hari Kamis Jam 16:00

4.      IBADAH AWAL BULAN
-          Dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 1 (kecuali tanggal 1 Desember dan 01 Januari).
-          Tempat pelaksanaan Ibadah di Gedung Gereja.
-          Pelaksanaan oleh Badan Pekerja Majelis
-          Pemimpin Ibadah diatur oleh Sekertaris Jemaat

5.      IBADAH AKHIR BULAN
-          Tempat pelaksanaan Ibadah Di Gedung Gereja

6.      IBADAH HUT GMIST PATMOS TAHUNA
-          Ibadah dilaksanakan pada tgl 10 Mei 2017.
-          Ibadah dilaksanakan di Gedung Gereja Jam 10:00

7.      IBADAH-IBADAH PERAYAAN MENYAMBUT NATAL
-          Dilaksanakan di jemaat pada tanggal 7 Desember 2017.
-          Untuk Kolom dilaksanakan mulai tanggal 02 s/d 9 Desember 2017 (Sesuai Program).
-          Untuk BIPRA dilaksanakan mulai tanggal 12 s/d 15 Desember 2017 (Sesuai Program).
-          Jadwal  Pemimpin Ibadah di tetapkan lewat Sidang Majelis.

8.      IBADAH MALAM NATAL 
-          Dilaksanakan pada hari Minggu 24 Desember 2017, Jam 19.00 wita (Jam 7 malam).

9.      IBADAH HARI NATAL
-          Natal I dilaksanakan pada hari Senin, 25 Desember 2017.
-          Natal II dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Desember 2017.

10.  IBADAH AKHIR TAHUN
-          Dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Desember 2017, Jam 19.00 wita.
                         
11.  IBADAH TAHUN BARU
-          Tahun Baru I   : Hari Senin, 01 Januari 2018.
-          Tahun Baru II : Hari Selasa, 02 Januari 2018.

IBADAH –IBADAH KHUSUS

1.      IBADAH SYUKUR KELUARAGA
-          Dilaksanakan sesuai dengan permintaan keluarga.
-          Sebelum acara, diinformasikan ke Pelayan Khusus Kolom, dan disampaikan kepada BPMJ/ Pendeta yang melayani.
-          Pelayan Ibadah dikoordinasikan dengan Pelayan Kolom.


2.      IBADAH PENEGUHAN DAN PEMBERKATAN NIKAH
-          Dilaksanakan sesuai permintaan Pasangan calon yang akan menikah.
-          Dilaksanakan Peneguhan/Pemberkatan Nikah di Gedung Gereja.
-          Pemberitahuan rencana Pernikahan harus melalui Pelayan Khusus di-KWP yang bersangkutan.
-          Jika Pasangan yang akan menikah berasal dari luar jemaat, maka harus menunjukan Surat Pengantar dari Jemaat/Gereja asal.
-          Pasangan dapat dinikahkan setelah melalui persyaratan administrasi Pemerintah dan tata-tertib Gereja.
-          Calon Pengantin wajib ikut Katekisasi Nikah/Percakapan Pengembalaan.
-          Sampul Nikah.
-          Pembacaan Berita Nikah di Ibadah Jemaat.
-          Penanggung jawab Peneguhan dan Pemberkatan Nikah adalah ketua BPMJ.
-          Kepada Pengantin Baru akan diberikan 1 buah Alkitab dan Surat Nikah Gereja.
-          Biaya Khadim ditanggung oleh keluarga.

3.      IBADAH PENEGUHAN ANGGOTA SIDI JEMAAT
-          Bagi Orang Tua dan Pemuda.
-          Harus mengikuti Katekisasi.
-          Pendaftaran Katekisasi melalui Pelayan Khusus di Kolom.
-          Bulan Februari s/d Maret 2017.

4.      IBADAH PEMAKAMAN
-          Berita duka diinformasikan oleh Pelayan Kolom kepada BPMJ untuk ditindaklanjuti.
-          Pemimpin Ibadah Pemakaman diatur oleh BADAN PEKERJA. (Bergantian)
-          Pelayan Khusus Kolom yang mengatur untuk pelaksanaan Ibadah berkoordinasi dengan BPMJ.
-          Pelayan Khusus dan BPMJ mendampingi Khadim menggunakan Stola dalam persiapan ibadah dan pakaian hitam.
-          Pelayan Kolom Mendampingi Khadim dalam Ibadah Pemakaman.
-          Persembahan dalam Ibadah Pemakaman  diberikan kepada keluarga yang berduka sebagai Diakonia Duka.
-          Jika ada Pelayan Khusus yang meninggal akan disemayamkan di Gereja dan Pelayan Khusus yang mengantar jenazah ke Gereja.
-          Pelayan Khusus wajib hadir di setiap Ibadah Pemakaman

5.      IBADAH HUT KELAHIRAN
-          Perkunjungan oleh Pendeta dan Pelayan Khusus Kolom.
-          Diberikan Sampul syukur yang berhari Ulang Tahun.
-          Persembahan diatur oleh Pelayan Khusus Kolom.
-          Perkunjungan dimulai pukul 05.00 wita (subuh) atau sesuai permintaan yang berhari Ulang Tahun.
-          Jadwal pelayanan oleh 2 Pendeta diatur oleh BPMJ.

B.     PELAYANAN SAKRAMEN
1.      BAPTISAN KUDUS
-          Dilaksanakan dalam Ibadah jemaat dan Ibadah menurut Tahun Gereja.
-          Pelayanan Baptisan Kudus untuk anak-anak dan orang dewasa.
-          Orang tua dan orang tua Baptis wajib mengikuti Katekisasi.
-          Bagi yang tidak ikut Katekisasi tidak dapat ditetapkan sebagai Orang Tua Baptis.
-          Orang Tua Baptis kalau sudah berkeluarga, harus pasangan suami istri yang bersedia.
-          Orang Tua Babtis yang dari luar jemaat harus memasukkan Foto Copy Surat Sidi.
-          Permohonan pelayanan Baptis melalui Pelayan Khusus Kolom dilaporkan kepada BPMJ
-          Diberikan Surat Baptis.


C.    KATEKISASI
1.      Keluarga.
-          Dilaksanakan pada anggota jemaat sesuai kebutuhan

2.      Baptisan.
-          Dilaksanakan sesuai permintaan keluarga.
-          Calon Baptisan dewasa, orang tua, dan calon orang tua baptis wajib mengikuti Katekisasi.
3.      Nikah
-          Dilaksanakan bagi calon pasangan yang akan menikah.
-          Pengajar adalah Pendeta-pendeta.

4.      Jemaat (Pembinaan Warga Gereja)
-          Dilakukan secara kolektif dalam bentuk percakapan pada pertemuan dikolom atau kategorial.
-          Pelaksanaan Pelayan Khusus Kolom dan Katergorial BIPRA.

5.      Pelayan Khusus
-          Sesuai Program dari Sinode

II.                PROGRAM BIDANG DIAKONIA
ü  Pelayanan Diakonia diberikan dalam bentuk ;
1.      Sakit
-          Diberikan kepada anggota jemaat yang sakit, Diakonia sebesar Rp. 300.000,- dengan syarat harus menjalani rawat nginap sekurang-kurangnya 1x24 Jam di Rumah Sakit/ Puskesmas.
-          Diberikan kepada Pelayan Khusus sebesar Rp. 500.000,-
-          Diakonia diberlakukan maksimal 6 bulan sekali.
-          Penyerahan Diakonia dilakukan bersama Pelayanan Doa
Catatan :
·         Ke Tondano                            Rp.       ..................
Kas Jemaat                             Rp.       150.000,-
Kas Kolom                                          Rp...................
·         Ke Tomohon                           Rp.       ..................
Kas Jemaat                             Rp.       150.000,-
Kas Kolom                                          Rp...................
·         Ke Manado                             Rp.       ..................
Kas Jemaat                             Rp.       300.000,-
Kas Kolom                                          Rp...................
Catatan: Untuk biaya makan

2.      Janda dan Duda.
Pelaksana Panitia H2RG
Diberikan dalam bentuk bahan natura.
Dilaksanakan pada bulan Desember 2017
3.      Bantuan Bencana Alam
4.      Pemberian THR : Pendeta, Pelayan Khusus, Kostor dan Pegawai Gereja

III.             KEGIATAN KELEMBAGAAN
A.    PENINGKATAN MEKANISME PELAYANAN
a.       Sidang Majelis Jemaat
-          Dilaksanakan secara rutin sebulan sekali setelah selesai rapat BPMJ, dan jika ada hal khusus dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan.
-          Pelaksanaan Sidang Majelis diawali dengan Ibadah.
-          Memperhatikan kehadiran pelayan khusus untuk mengikuti Sidang.
b.      Rapat Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ).
-          Dilaksanakan secara rutin sebulan sekali minggu pertama.
-          Jika ada hal khusus dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan.
-          BPMJ wajib mengikuti rapat.
c.       Rapat Anggota Sidi Jemaat
-          Dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali. (Awal November 2017)
-          Dilaksanakan di gereja

B.     PENINGKATAN SARANA PELAYANAN
-          Penataan ruang Ibadah, Konsistori, dan kebutuhan lain dalam Ibadah.

C.    AKTUALISASI DATA JEMAAT
-          Pemutahiran Data.
-          Rekapitulasi Sensus Anggota Jemaat oleh Pegawai Gereja.

D.    KEGIATAN KOMISI MUSIK
-          Pelatihan pemain Keyboard/Pianis.
-          Peserta dari Kolom-kolom.
-          Pemain Keyboard/Pianis, bersama dengan Kantoria mengadakan latihan setiap hari Jumat-Sabtu dalam rangka persiapan Ibadah Umum/hari Minggu.

E.     KEGIATAN PENGAWASAN
-          Pemeriksaan Administrasi dan Keuangan 6 bulan sekali untuk Kas Jemaat, Kolom dan BIPRA.
-          Setiap 3 bulan sekali oleh BPMJ untuk Kas Jemaat.

F.     KOMISI PEMBANGUNAN
-          Lanjutan Pembangunan Gereja:
Ø  Pembuatan bagian Altar atau tempat Pelayan Khusus dan Mimbar
Ø  Gambar Tuhan Yesus yang ada di atas Mimbar yang sudah samar-samar.
Ø  Pembuatan Langit-Langit/Plafon Gereja.
-          Mimbar.
-          Pengecetan Gereja.
-          Pagar Pastori
-          Perbaikan yang rusak-rusak di Gereja dan Pastori
-          Ruang Ganti Pendeta dipakai sekat.
-          Kipas Angin / AC
-          Slide/Proyektor di Aula
-          Gorden Pastori
-          Lemari arsip

G.    PROGRAM PRIORITAS
-          Peningkatan Mekanisme Pelayanan dari Pelayan Khusus

B.     ORGANIZING


C.    ACTUATING
Seorang ketua harus berperan sebagai pemberi petunjuk, bimbingan, arahan, serta binaan bagi pnt, sym, dan anggota jemaat juga mampu bekerja sama dengan baik dengan anggota  jemaat yang ada. Mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif agar setiap anggota jemaat dapat melaksanakan program-program yang ada dengan baik.

D.    CONTROLING
Ketua jemaat yang menjadi pemimpin dalam manajeman jemaat bertugas untuk mengontrol setiap pelayan khusus baik penatua maupun syamas, agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan benar baik dalam pelayanan ibadah-ibadah, diakonia jemaat, sehingga program-progam tersebut dapat terealisasikan dengan baik dan bagi anggota jemaat, ketua jemaat mengotrol jemaatnya untuk ikut serta dalam kegiatan ibadah-ibadah yang di programkan dalam jemaat. Dalam bidang keuangan, ketua jemaat bertugas untuk mengontrol setiap pengeluaran dan pemasukan dari setiap dana yang ada  di kas jemaat. Dalam bidang pembangunan, ketua jemaat bertugas untuk mengotrol jalannya pembangunan yang direncanakan.  Dengan demikian tujuan dapat tercapai.
BAB III
PEMBAHASAN
Kata menajemen berasal dari kata dalam bahasa latin “manus’’yang berarti tangan ,manejemen artinya cara menangani suatu tugas.dengan demikian manejemen adalah suatu tindakan menangani mengontrol dan mengarahkan suatu pekerjaan melalui dan bekerja sama dengan orang lain di dalam suatu lembaga maupun perusahaan.sedangkan pengertian manejemen menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur menajemen belum memiliki definisi yang mapan dan di terima secara universal.
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
MANEJEMEN GEREJA
Gereja merupakan lembaga yang tidak mencari keuntungan materi(non profit) yang didalamnya terdapat kegiatan manejemen dan administrasi.manejemen dan administrasi yang terdapat dalam gereja meliputi sumber daya manusia,program pelayanan ,program kerja dan kondisi keuangan yang terus berubah.karena sifatnya yang secara terus terus menerus mengalami perubahan(seperti perubahan data jemaat,data keuangan dan pelayanan maka gereja memerlukan pengelolaan.

Kegiatan manejemen dan administrasi di dalamnya gereja pada umumnya meliputi
1.      Manejemen untuk pengerja gereja,penggajian kariawan kantor,kariawan tidak tetap dan sebagainya
2.      Jadwal kegiatan jemaat dan jadwal pengurus menerima sumbangan uang dan barang
3.      Pendataan jemaat beserta anggota keluarga,baptis kematian,pernikahan,atestasi dan perannya dalam pelayanan.
4.      Keuangan yang meliputi jumlah persembahan,jenis persembahan,pengeluaran dana untuk program atau kegiatan serta pengeluaran rutin.
Dasar pengaturan menajemen keuangan gereja bisa di dapatkan dari maleakhi 3:10a bawalah semua persembahan perpuluhan ke dalam rumah perbendaharaan,supaya ada persediaan makan di rumah ku.hal itu pasti di perlukan orang-orang yang mengatur dan menajemen dan administrasinya seperti halnya yang di lakukan ke 12 murid yesus untuk kepentingan-kepentingan pengikutnya pada saat itu.laporan keuangan tersebut di buat berdasarkan pengolaan manejemen sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi gereja yang berorentasi moral dan iman.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1.      Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
2.      Pengorganisasian (organizing)dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
3.      Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
4.       Fungsi Pengendalian( Controlling) merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan




BAB IV
KESIMPULAN

 Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kepemimpinan Gereja di kaitkan dengan menajemen gereja adalah prinsip kebenaran yang paling ketergantungan.sebaiknya seorang pemimpin memiliki suatu karakter yang berintegritas yang membantu gereja dalam pelayanan.
Dalam penyusunan harus di mulai dengan doa dan melibatkan iman sebai landasan yang kokoh pemimpin yang percaya adalah orang yan yakin akan panggilan Tuhan dan membuktikan tanggung jawab terhadap apa yang di percayakan oleh Tuhan untuk di lakukan.