Thursday, 24 May 2018

Silsilah Yesus Kristus - Dari Abraham hingga Yesus


SILSILAH YESUS KRISTUS
(Berdasarkan Injil Matius 1:1-17)

Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus Kristus dari garis keturunan Yusuf. Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud, dan karena itu adalah ahli warisnya. Injil ini juga menyatakan bahwa Yesus adalah anak Allah, dan Yusuf sebenarnya bukan ayah kandung Yesus. Namun secara hukum, Yusuf adalah ayah Yesus.
Silsilah Yesus, menurut Injil Matius terdiri dari 14 keturunan sejak Abraham hingga Daud, 14 keturunan dari Daud hingga masa pembuangan ke Babel, dan 14 keturunan dari masa pembuangan ke Babel hingga Yesus Kristus.
EMPAT BELAS KETURUNAN ABARAHAM SAMPAI DAUD
1.      ABRAHAM
a.      Asal Nama
Abraham (bahasa Ibrani: ~h'êr"b.a;AvrahamʾAḇrāhām, Arab: ابراهيم‎, Ibrāhīm; adalah tokoh penting di Alkitab dan Al-Quran. Agama Yahudi dan Kristen mengakuinya sebagai patriarkh, sementara dalam tradisi Islam ia dikenal sebagai Ibrahim. Dalam tradisi agama Abrahamik, Abraham adalah bapak rohani dari banyak orang. Nama aslinya adalah Abram (bahasa Ibrani: ~r"_b.a;ʾAḇrām: “bapa (ab) yang terpuji” atau “bapa(-ku) dipuji/dimuliakan” (bandingkan Abiram). Belakangan dalam hidupnya ia dikenal dengan nama “Abraham”, seringkali disebut pula sebagai av hamon (goyim) “bapak dari banyak (bangsa)”menurut Kejadian 17:5, meskipun dalam bahasa Ibrani kata ini tidak mempunyai arti harafiah. [1]
b.      Profil Abraham
Arti nama Abraham adalah “Bapak Banyak Orang/Bangsa”. Abraham adalah Anak dari keluarga Terah, Ia Lahir Di tanah Ur atau Ur Kasdim Babilonia (kejadian 11:31) dan diperkirakan hidup pada Tahun 200-1500 SM.[2]  Istri dari Abraham adalah Sarah, Hagar dan Ketura (Kejadian 11:19, 16:3, 25:1).
Anak-anak dari Abraham:
Dari Hagar            : Ismail (Kejadian 16:15)
Dari Sarah             : Ishak (Kejadian 21:2-3)
Dari Ketura           : Zimran, Yoksan, Medan, Median, Isbak, Syuah (Kejadian 25:2).
Abraham Memiliki Saudara Laki-laki Nahor dan Haran (Kejadian 11:26) dan saudara Perempuan yaitu Sarah yang telah menjadi istri Abraham (Kejadian 20:12). Nama Abraham Pertama Kali disebutkan dalam Kejadian 11:26 dan terakhir disebutkan dalam 1 Petrus 3:6. Abraham Meninggal dalam Usia 175 Tahun (Kejadian 25:7) dan tempat Kematiannya Dekat Hebron di Kanaan (Kejadian 23: 19 dan 25:9). Dan dimakamkan di Gua Makhpela.[3]
c.       Kisah Menurut Alkitab
Abraham dipanggil Allah dari Mesopotamia ke negeri Kanaan, sekitar tahun 2000 SM. Di sana ia mengadakan perjanjian: Abraham diminta mengakui bahwa Yahweh adalah Tuhan dan otoritas tertinggi satu-satunya dan universal, dan untuk itu Abraham akan diberkati dengan keturunan yang tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian (pasal 11–25) dapat mencerminkan berbagai tradisi.[4]
Abraham Sangat Percaya bahwa hanya da satu Tuhan yang sangat berkuasa atas langit dan bumi (Kejadian 14:22). Pemahamannya tenatang hanya ada satu Tuhan diterjemahkannya dalam sikap hidup sehari-hari: Hanya Tuhan yangh Patut di Sembah, Hormati dan Taati dalam hidupnya. Dia Percaya Sepenuh hati tanpa Syarat  bahwa Tuhan berkuasa penuh atas hidupnya, termasuk akan JanjiNya dalam memberikan anak meski usianya dan Istrinya sudah lanjut.
Dari Kisah tentang Abraham, yang paling menggagumkan adalah dia tetap menaati perintah Tuhan meski harus Mengurbankan Ishak, anak Tunggal yang ia nanti-nantikan Sejak lam (Kejadian 22).[5]
d.      Hal-hal yang dapat di contohi:
1.      Percaya dan Memegang Teguh Janji Tuhan
2.      Setia dengan Janji Tuhan
3.      Tetap Sabar dan Berserah penuh dalam Otoritas Allah.







2.      ISHAK
a.      Asal Nama
Ishak (bahasa Ibrani: qx'(c.yIYiẓḥaqYiṣḥāq; “ia tertawa”; Arab: إِسْحَاقَ‎, ʾIsḥāq) adalah putra tunggal Abraham dari istrinya Sarah. Melalui keturunan Ishak inilah lahir bangsa Israel yang kelak akan mewarisi tanah Kanaan dari Abraham. Kelahiran Ishak sudah disampaikan oleh Tuhan sendiri ketika mendatangi kemah Abraham dan Sara kira-kira setahun sebelumnya (Kejadian 18:14) Ishak lahir pada saat Abraham berusia 100 tahundan Sara 91 tahun. Menurut agama Yahudi dan Kristen, Ishak adalah anak yang hendak dikorbankan oleh Abraham kepada Allah di Bukit Moria sebagai bukti ketaatan Abraham kepada-Nya (Kejadian 22). Sesaat sebelum Abraham hendak mengorbankan Ishak, Allah memberikan Abraham pengganti untuk Ishak yaitu seekor domba jantan untuk dijadikan sebagai kurban. Tempat itu lalu dinamainya dengan Tuhan menyediakan (bahasa Ibrani: Yehowah Jireh).
b.      Profil Ishak
Sara meninggal ketika Ishak berusia 36 tahun, dari Kitab Kejadian pasal 23:1 diketahui bahwa Sara meninggal pada usia 127 tahun, sedangkan dari Kitab Kejadian pasal 17 ayat 17 dan 24 serta Kejadian 21:5 diketahui bahwa Sara melahirkan Ishak pada usia 91 tahun. Ketika berusia 40 tahun, Ishak menikah dengan Ribka, anak perempuan Betuel, cucu Nahor, yang masih kerabat Abraham (Kejadian 25:20) Ribka ini dibawa dari Mesopotamia oleh Eliezer, hamba setia ayah Ishak, Abraham (Kejadian 24).
Pada usia 60 tahun, dari Ribka, istrinya, Ishak mendapatkan dua orang anak kembar, yaitu Esau dan Yakub yang wataknya sangat berlainan (Kejadian 25:26) Keturunan mereka kemudian melahirkan dua bangsa, yaitu Edom dan Israel. Pada masa tua Ishak, Yakub dengan bantuan Ribka, ibunya, berhasil memperdayai Ishak dan mengambil alih hak kesulungan Esau (Kejadian 27).
Ketika Abraham meninggal sewaktu Ishak berusia 75 tahun (Kejadian 25:7) Ishak dan Ismael menguburkan Abraham dalam gua Makhpela, di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre (Kejadian 25:9). Setelah Abraham meninggal, Ishak tinggal di dekat sumur Lahai-Roi (Kejadian 25:11).
Di hari tuanya Ishak tinggal di Mamre dekat Kiryat-Arba --itulah Hebron -- tempat Abraham dan Ishak tinggal sebagai orang asing (Kejadian 35:27) Ishak meninggal dalam usia 180 tahun (Kejadian 35:28) dan dikuburkan oleh putra-putranya, Esau dan Yakub (Kejadian 35:29) bersama leluhurnya, di Gua Makhpela sama dengan tempat penguburan Abraham seperti yang dijelaskan dalam Alkitab sebagai berikut:
...di padang Efron bin Zohar, orang Het itu, padang yang letaknya di sebelah timur Mamre..(Kejadian 25:9; Kejadian 49:31).[6]


c.       Kisah Menurut Alkitab
Ada 2 Peristiwa Penting dalam kehidupan Ishak, yaitu Kelahiran dan Perkawinannya. Peristiwa Kelahiran Ishak menjadi sangat penting karena ia adalah benih yang akan meneruskan garis keturunan yang dijanjikan Allah Kepada Abraham. Kelahiran Ishak menyatakan dengan Jelas bahwa Allah melaksanakan Janji-Nya Kepada Abraham (Kejadian 12:1-3), Meski bagi Manusia hal itu tidak masuk akal, tidak mungkin bagi Manusia tapi Mungkin Bagi Allah.
Peristiwa Perkawinan Ishak Menjadi Penting karena ia mengemban tugas meneruskan garis keturunan Abraham. Untuk itu Ayahnya menyuruh hambanya mengambil seorang istri untuk Ishak dari Negeri Haran. Ribka Anak Gadis Betuel, ditunjuk menjadi Calon pengantin Perempuan. Ia bersedia meninggalkan rumahnya untuk hidup bersama Ishak. Ishak dan Ribka menikah dan cinta kasih mereka berkembang sebagai hasil dari tindakan Ishak yang cermat dan sopan (Kejadian 24).
Namun selama 20 tahun, Ribka mandul, kemandulan Ribka menyebabkan Ishak memohon kepada Allah dan allah menjawab. Bahkan Ribka mengandung dan Melahirkan Anak kembar Esau dan Yakub (Kejadian 25:21-26). Keturunan dari Kedua anak ini, kemudian menjadi dua suku bangsa yang besar.[7]
d.      Hal-hal yang dapat dipelajari:
1.      Allah memenuhi atau menepati Janji-Nya kepada Abraham sesuai dengan Waktu dan cara-Nya Sendiri (Peristiwa Kelahiran Ishak).
2.      Taat dan tetap beriman kepada Tuhan Allah yang mampu melakukan segala Mujizat.
3.      Senantiasa Bergantung Kepada Allah.

3.      YAKUB
a.      Asal Nama
Yakub (bahasa Ibrani: bqoß[]y:Yaʿaqov, Yaʿăqōḇ; Ya'akov; Arab: يعقوبYaʿqūb,)kemudian namanya diganti menjadi “Israel” (bahasa Ibrani: לאֵרָשְׂיִYisraʾel, Yiśrāʾēl; bahasa Arabاسرائيل, Isrāʾīl) adalah kakek moyang ke-3 bangsa Israel seperti yang dicatat di dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen. Anak dari Ishak dan Ribka; cucu dari Abraham dan Sara. Kakak kembarnya bernama Esau. Ia memainkan peranan penting dalam sejumlah kejadian di dalam Kitab Kejadian dan anak-anaknya menjadi leluhur 12 suku Israel.[8]
b.      Profil Yakub
Arti Nama             : Mengikuti, Mengejar, Pengganti
Ayah dan Ibu        : Izhak dan Ribka (Kejadian 25:21-26).
Istri                           : Lea, Rahel, Bilha dan zilpa (Kejadian 29:23,28; 30:4,9)
Anak Laki-laki      : Dari keempat Istrinya:
a.       Dari Lea: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda Isakhar, dan Zebulon (Kejadian 29:32-35).
b.      Dari Rahel: Yusuf dan Benyamin (Kejadian 30:22-24)
c.       Dari Bilha: Dan dan Naftali (Kejadian 30:5-8)
d.      Dari Zilpa: Gad dan Asyer ((Kejadian 30:10;13)
Anak Perempuan   : Dina (Kejadian 30:21)
Saudara Laki-laki  : Esau
Tempat Kematian  : Mesir (Kejadian 49:33, 50:3)
Usia Kematian      : 147 Tahun (Kejadia 47:28).[9]
c.       Kisah Menurut Alkitab
1.      Mencuri hak kesulungan
Pada suatu hari, ketika Esau pulang berburu dan merasa sangat lelah dan lapar, ia mencium bau masakan yang sangat lezat yang dimasak oleh Yakub. Ia ingin mencicipi sedikit saja masakan itu, namun Yakub menolaknya. "Juallah dulu kepadaku hak kesulungan-mu," kata Yakub. Tanpa berpikir panjang, Esau menyetujuinya, bahkan dengan sumpah (Kejadian 25:29-34).
Kitab Kejadian tidak serta-merta mempersalahkan Yakub dalam hal ini, melainkan lebih menyalahkan Esau karena ia telah "memandang ringan hak kesulungan itu."
Ketika Ishak semakin lanjut usianya, Yakub yang merasa belum yakin akan hak kesulungan yang telah dicurinya itu, kembali berulah dengan pertolongan ibunya. Ia mencuri berkat kesulungan Ishak dengan menyamar sebagai Esau (Kejadian 27). Akibatnya, Esau murka dan berniat membunuh Yakub. Karena itu Yakub melarikan diri ke rumah pamannya, Laban, di Padan-Aram, Mesopotamia.
2.      Bekerja di rumah Laban
Di rumah Laban kini giliran Yakub yang ditipu (Kejadian 29:1-30). Yakub jatuh cinta kepada anak perempuan Laban, Rahel. Untuk mendapatkan Rahel, Laban menyuruh Yakub bekerja selama 7 tahun. Namun setelah masa 7 tahun itu lewat, Laban, dengan tipu muslihatnya, justru memberikan Lea, kakak Rahel, untuk dinikahi Yakub. Karena lebih cinta kepada Rahel, Yakub setuju untuk bekerja 7 tahun lagi.
3.      Menipu Laban
Setelah mendapatkan keturunan dari Lea dan Rahel, khususnya setelah Yusuf lahir, Yakub berniat kembali ke kampung halamannya. Sebelum itu, Laban berjanji membayar Yakub untuk pekerjaannya. Yakub "hanya" meminta kambing-domba yang hitam, berbintik-bintik, dan belang-belang sebagai upahnya (Kejadian 30:25-43). Sementara Laban bebas mengambil semua kambing-domba yang putih. Pengalamannya sebagai penggembala telah mengajar Yakub tentang hukum keturunan (yang kelak dikenal sebagai hukum Mendel). Dengan demikian Yakub mendapatkan ternak yang bagus-bagus, sementara Laban mendapatkan yang kurang bagus.
4.      Berdamai dengan Esau
Kembali ke kampung halamannya melahirkan rasa gundah dalam diri Yakub karena ia yakin bahwa Esau masih tetap ingin membunuhnya. Dalam kegelisahannya, pada suatu malam Yakub bertemu dan bergelut dengan orang asing hingga fajar tiba (Kejadian 32:22-33). Yakub tidak melepaskan orang itu sebelum ia memberkatinya. Ternyata orang yang bergelut dengan Yakub itu adalah Allah sendiri. Allah kemudian mengganti nama Yakub menjadi Israel yang artinya "yang bergumul melawan Allah dan manusia", dan memberkatinya.
Ketika bertemu dengan Esau, Yakub merendahkan dirinya dan menunjukkan penyesalannya kepada Esau, serta memberikan banyak persembahan untuknya. Hati Esau melunak, dan ia berdamai dengan adik kembarnya (Kejadian 33:1-20).
5.      Yakub bergumul dengan malaikat
Yakub bergulat dengan malaikat ditemukan pada Kejadian 32:22-32, dan dirujuk pada Hosea 12:4. Catatan tersebut menyatakan bahwa Yakub berganti nama menjadi "Israel", yang artinya "Ia berjuang dengan Allah."
Sosok yang bergulat dengan Yakub dideskripsikan sebagai malaikat, pria, atau Allah. Nama tempat dinama Yakub bergulat dinamai Peniel atau Penuel atau Phanuel. Menurut Kejadian 32:29-30, kejadian tersebut terjadi saat perjalanan Yakub kembali ke Kanaan.[10]
d.      Hal-hal yang dapat dipelajari:
1.      Seumur hidupnya Yakub berjuang untuk memperoleh berkat
2.      Penyerahan Diri Sepenuhnya Kepada Allah
3.      Percaya kepada Janji Tuhan.

4.      YEHUDA
a.      Asal Nama
Yehuda(bahasa Ibrani: hd"_Why>Yəhuda, Yəhûḏāh, Arab: يهوذاYahudza; bahasa Inggris: Judah) adalah anak lelaki keempat Yakub dan Lea, dan pendiri suku Yehuda, salah satu suku Israel, menurut Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian LamaAlkitabKristen.
Teks Torah mencatat bahwa nama Yehuda merujuk kepada maksud Lea untuk memuji Yahweh, karena telah berhasil memperoleh empat orang anak (Kejadian 29:35). Nama Yehuda berasal dari kata odeh, yang berarti Aku akan menaikkan pujian.
b.      Profil Yehuda
1.      Yehuda dilahirkan di Padan-Aram, kota kelahiran ibunya, Lea, dan neneknya, Ribka, kira-kira 11 tahun setelah Yakub tiba di kota itu (5 tahun setelah Yakub menikahi Lea, sesudah bekerja 7 tahun pada Laban, ayah Lea). Setelah melahirkan Yehuda, Lea tidak melahirkan anak lagi selama beberapa waktu (Kejadian 29:35).
2.      Pada usia kira-kira 9 tahun, Yehuda ikut orang tua dan saudara-saudaranya pindah dari Padan-Aram ke tanah Kanaan, dan menetap di Hebron. (Kejadian 35:27, Kejadian 37:1).
3.      Yehuda menikah dengan anak perempuan dari Syua. Kitab Yobel menyatakan bahwa Bat-Syua (="putri dari Syua") adalah nama istrinya, sementara Kitab Yaser (midras) menyebut namanya Ilit. Mereka mempunyai 3 putra: Er, Onan, dan Syela. Yehuda sedang berada di Kezib, ketika Syela dilahirkan (Kejadian 38:2-5).
c.       Kisah Menurut Alkitab
Yehuda dan saudara-saudaranya menggembalakan domba-domba ayah mereka. Dari lembah Hebron, mereka sering pergi menggembalakan sampai ke dekat Sikhem. Ketika Yusuf, berumur 17 tahun (Yehuda sudah 20 tahun lebih usianya), Yusuf disuruh Yakub melihat keadaan saudara-saudaranya. Yusuf menyusul mereka dari Sikhem sampai ke Dotan. Melihat Yusuf datang di kejauhan, Yehuda dan saudara-saudaranya merencanakan untuk dan membunuh Yusuf.
Atas usulan Ruben, kakak tertua, mereka tidak jadi membunuh, melainkan melemparkan ke dalam sumur yang ada di padang gurun. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian mereka duduk makan dan ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Yehuda berkata kepada saudara-saudaranya: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu. Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga 20 syikal perak.
Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir. Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya. Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?" Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam." Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu. Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir (Kejadian 37:12-36).
Setelah peristiwa itu, Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira. Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan. Orang itu bernama Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu (Kejadian 38:1-2). [11]

5.      PERES
a.      Asal Nama
Peres adalah salah satu anak dari Yehuda dan menantu perempuannya, Tamar, seorang Kanaan, seperti yang dicatat di Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian LamaAlkitabKristen. Saudara kembarnya bernama Zerah.
b.      Profil Peres
1.      Peres mempunyai dua orang anak yang bernama Hezron dan Hamul.
2.      Melalui keturunan Peres dilahirkanlah Daud hingga akhirnya menurunkan Yesus.
c.       Kisah Menurut Alkitab
Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang isteri, yang bernama Tamar. Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia. Onan, putra kedua, disuruh Yehuda untuk mengawini Tamar dan membangkitkan keturunan bagi kakaknya, yaitu "perkawinan levirat". Tetapi Onan tidak mau memberi keturunan kepada kakaknya, sehingga TUHAN membunuh dia juga.[1] Yehuda takut kalau anak ketiganya, Syela, akan mati pula, sehingga meskipun kemudian Syela telah menjadi besar, dan Tamar tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya. Akibatnya, Tamar menyamar menjadi perempuan sundal bercadar dan dihamili oleh Yehuda tanpa mengetahui bahwa itu menantu perempuannya. Setelah tahu, Yehuda mengakui bahwa anak yang di dalam kandungan Tamar itu keturunannya, tetapi tidak bersetubuh lagi dengannya (Kejadian 38:11-26).
Pada waktu Tamar hendak bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam kandungannya. Dan ketika ia bersalin, seorang dari anak itu mengeluarkan tangannya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya dengan benang kirmizi serta berkata: "Inilah yang lebih dahulu keluar." Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata: "Alangkah kuatnya engkau menembus ke luar," maka anak itu dinamai Peres. Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah(Kejadian 38:27-30).[12]

6.      HEZRON
Hezron!Arïc.x,)dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Peres dan isterinya yang tidak diketahui namanya. Ia mempunyai saudara yang bernama Hamul (Kejadian 46:12). Ia mempunyai tiga putra anak yang bernama Yerahmeel, Ram, dan Khelubai (Kaleb) I Tawarikh 2:9. Ia juga mempunyai seorang putra bernama Segub dari anak perempuan Makhir (I Tawarikh 2:21).
Melalui keturunan Hezron dilahirkanlah Daud hingga akhirnya menurunkan Yesus.[13]

7.      RAM
Ram (bahasa Ibrani: םרָ) adalah nama laki-laki Ibrani yang disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Tercatat ada beberapa orang yang menggunakan nama tersebut di Alkitab.
Ram putra Hezron adalah salah satu anak dari Hezron bin Peres bin Yehuda dan isterinya yang tidak diketahui namanya (kemungkinan Efrata). Ia mempunyai saudara laki-laki yang bernama Yerahmeel dan Khelubai (atau juga ditulis "Kaleb"). Ia mempunyai seorang putra bernama Aminadab, yang memperanakkan Nahason, pemimpin bani Yehuda pada waktu bersama-sama semua orang Israel keluar dari tanah Mesir di bawah pimpinan Musa.
 Melalui keturunan Ram dilahirkanlah Daud hingga akhirnya menurunkan YesusKristus. Dalam Injil Lukas, silsilah Yesus dari Hezron ke Aminadab tidak melalui Ram, namun melalui Arni (diduga bentuk lain dari Ram atau Aram) dan Admin (bentuk lain dari Aminadab).
Ram putra Yerahmeel adalah keponakan dari Ram putra Hezron. Anak-anak Ram, anak sulung Yerahmeel, ialah Maas, Yamin dan Eker.
Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram adalah salah satu sahabat Ayub.[14]

8.      AMINADAB
Aminadabadalah nama laki-laki Ibrani. Dalam kitab Kejadian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen merupakan salah satu anak laki-laki dari Ram dan isterinya yang tidak diketahui namanya. Ia mempunyai seorang putra bernama Nahason (I Tawarikh 2:1) dan seorang putri bernama Eliseba, istri Imam BesarHarun(Keluaran 6:20).
Melalui keturunan Aminadab dilahirkanlah Daud hingga akhirnya menurunkan YesusKristus.[15]

9.      NAHASON
Nahason dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Aminadab dan isterinya yang tidak diketahui namanya. Ia mempunyai saudari yang bernama Eliseba, istri Harun (Keluaran 6:23). Ia mempunyai seorang putra bernama Salma (Salmon)I Tawarikh 2:11. Nahason adalah seorang pemimpin (jenderal) suku Yehuda (Bilangan 10:14).
Melalui keturunan Nahason dilahirkanlah Daud hingga akhirnya menurunkan Yesus.[16]

10.  SALMON
Salmon atau Salma adalah seorang yang disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Ia adalah salah satu anak dari Nahason dari suku Yehuda dan isterinya yang tidak diketahui namanya. Ia dan istrinya, Rahab, mempunyai seorang putra bernama Boas (I Tawarikh 2:10, Matius 1:5)
Salmon / Salma dikatakan sebagai bapa Betlehem (1 Tawarikh 2:51, I Tawarikh 2:54, dan Betlehem disebut sebagai kota Daud, cucunya (Lukas 2:4). Melalui keturunan Salmon dilahirkanlah Daud hingga akhirnya menurunkan Yesus Kristus.[17]



11.  BOAS
a.      Profil Boas
Boas dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah salah satu anak dari Salmon dan isterinya, Rahab. Ia dan istrinya, Rut, mempunyai seorang putra bernama Obed. Boas adalah tokoh utama (protagonis) dalam kitab Rut. Cerita Boas yang memperistri Rut, orang Moab itu, tercatat dalam kitab Rut. Dari keturunan mereka lahirlah raja Daud dan dari Daud lahirlah Yesus.[18]
b.      Karakter
Penulis kitab Rut mendeskripsikan Boas dalam dua cara, yaitu deskripsi langsung dan deskripsi tidak langsung. Deskripsi langsung adalah sebuah pemaparan langsung tentang siapa Boas (Kitab Rut 2:1). Boas digambarkan sebagai seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh. Deskripsi tidak langsung adalah sebuah deskripsi yang memakai perkataan, komentar, atau tindakan yang berkaitan dengan Boas.
Dalam hal ini, kehadiran tokoh-tokoh lain turut memperkaya gambaran deskripsi tentang Boas. Boas dikenal sebagai seorang yang kaya pada masa ia hidup. Hal ini didasarkan pada besar ladang dan banyaknya pekerja yang ia miliki. Rut merupakan salah satu pekerja ladang Boas. Boas juga merupakan sosok yang murah hati.
Karakter Boas yang murah hati ini terlihat ketika ia memperbolehkan Rut untuk bekerja di ladang miliknya. Rut bekerja di ladang Boas sebagai pemungut jelai. Ia bahkan meminta para pekerja ladang lain untuk tidak mengganggu Rut. Ia bahkan meminta para pekerja ladanganya agar tidak memungut jelai yang terjatuh dan membiarkan Rut memungut jelai tersebut. Boas juga digambarkan sebagai tokoh yang bertanggungjawab. Ia bertanggungjawab atas perkataannya kepada Rut. Ia berjanji bahwa ia akan menebus Rut dengan cara menikahi Rut. Namun, ia akan menebus Rut apabila seseorang yang (menurut tradisi Israel) seharusnya menebus Rut menolak untuk mengambil haknya. Ia memanggil orang tersebut dan bertanya kepada orang itu apakah ia akan menebus Rut.
Orang itu menolak dan Boas pun menggenapi perkataannya kepada Rut. Boas juga dipandang sebagai sosok yang berkuasa. Tidak banyak orang mampu memanggil tua-tua kota untuk berkumpul di pintu gerbang kota untuk memutuskan permasalahan yang dialami oleh seseorang. Umumnya, hanya beberapa tua-tua kota yang datang untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam masyarakat.
Namun, Boas mampu memanggil seluruh tua-tua kota. Tidak hanya itu, banyak orang yang datang ke pintu gerbang kota untuk menyaksikan Boas. Boas juga digambarkan sebagai sosok yang berintegritas. Ia memiliki integritas karena Boas tidak melakukan hal yang buruk. Boas punya kesempatan untuk melakukan hal yang buruk terhadap Rut yaitu saat Rut datang kepada Boas di malam hari. Namun, ia tidak memanfaatkan kesempatan itu.[19]

12.  OBED
Obed dbeêA[
dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan Alkitab, adalah putra dari Boas dan isterinya, Rut. Ia mempunyai seorang putra bernama Isai (I Tawarikh2:10).Melalui keturunan Obed dilahirkanlah Daud hingga akhirnya menurunkan Yesus.

13.  ISAI
a.      Asal Nama
Isai (atau Yishai; bahasa Ibrani: yv;ÞyI atau yv;ÞyIYíšay atau Yéšay, Yíšay atau Yēšay; bahasa Inggris: Jesse) adalah ayah tokoh Alkitab Raja Daud yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama dalam Kitab 1 dan 2 Samuel. Daud beberapa kali disebut dengan istilah "Anak Isai" (bahasa Ibrani: yv;ÞyIןבֶּ ben Yishai). Isai adalah anak laki-laki Obed, dan cucu dari Rut dan Boas dari Suku Yehuda (Rut 4:17, 22). Ia tinggal di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda (1 Samuel 16:1; 17:12) yang kelak menjadi tempat kelahiran Yesus Kristus (Matius 2:1; Lukas 2:1-7) Pada zaman raja Saul, Isai dikatakan telah tua dan lanjut usianya (1 Samuel 16:1).[20]
b.      Profil Isai
Arti Nama    : Allah Ada
Orang Tua    : Obed dan Rut
Dalam 1 Tawarikh 2:13-17 Isai memperanakkan 8 putra, tetapi hanya 7 yang dicatat namanya dalam Alkitab:
1.      Eliab, anak sulungnya
2.      Abinadab
3.      Simea atau Syama
4.      Netaneel
5.      Radai
6.      Ozem
7.      Daud, anak yang ketuju
dan kedua putrinya:
1.       Zeruya
2.       Abigail
Zeruya mempunyai tiga orang putra:
1.       Abisai
2.       Yoab
3.       Asael
Abigail melahirkan Amasa. Ayah Amasa ialah Yeter, orang Ismael.[21]
c.       Kisahnya dalam Alkitab
Secara khusus Allah mengutus Samuel untuk mengurapi salah seorang putra Isai untuk menjadi raja Israel, menggantikan Saul yang telah ditolak Allah karena ketidaksetiaannya.
Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku (1 Samuel 16:1).
Agar tidak menimbulkan kecurigaan Saul, Samuel datang ke Betlehem dengan alasan untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. Kemudian ia menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu. Di antara delapan putra Isai, Allahmemilih Daud untuk diurapi Samuel menjadi raja Israel, meskipun hal ini tidak segera terlaksana (1 Samuel 16:13).[22]
d.      Pelajaran Berharga dari Kehidupan Isai
1.      Allah tidak Memandang muka, Profesi dan status sosial untuk melibatkan dalam memenuhi rancanganNya dibumi. Keturunan Isai, seorang peternak dari Betlehem, dipilih Allah menjadi Raja di Israel, bahkan dari Keturunannya lahir Sang Juruselamat Dunia.
2.      Jangan menganggap enteng dampak kehidupan kita pada anak-anak yang Tuhan Karuniakan pada kita.
14.  DAUD
a.      Asal nama
Daud (bahasa Ibrani: dwI)d"; bahasa Inggris Davíd; bahasa Tiberia Dāwíð; bahasa Arab: داوود (transliterasi: Daawuud) atau داود Dā'ūd; bahasa Tigrinya: Dāwīt) merupakan seorang nabi dalam Kristen dan Yahudi dan Islam dan merupakan raja kedua dan yang paling populer dalam kerajaan Israel. Dalam agama Kristen Daud menuliskan banyak Mazmur yang dikumpulkan ke dalam kitab Mazmur. Daud adalah moyang dari Yesus atau Isa al-masih menurut Injil Matius, Injil Lukas dan kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya. Masa hidupnya secara umum diperkirakan bertarikh ~1040–970 SM, pemerintahannya atas Kerajaan Yehuda di Hebron ~ 1010–1002 SM, dan pemerintahannya atas seluruh Israel ~ 1002–970 SM.[23]
b.      Profil Daud
Arti Nama       : Yang Dikasihi
Ayah               : Isai
Istri                  : Mikhal, Ahinoam, Abigail, Maakha, Hagit, Abital, Egla, Betsyeba (1 Samuel 18:27, 2 Samuel 3: 2-5, 11:27, 1Tawarikh 2:16).
Anak laki-laki: Amnon, Khileab, Absalom, Adonia, Sefaca, Yitream, Syamua, Syobab, Natan, Salomo, Yibhar, Elisua, Nefeg, Elisama, Elyada, dan Elifelet (2 Samuel 3:2-5, 5:13-16, 1 Tawarikh 3:1-8).
Tempat Kelahiran        : Betlehem (1 Samuel 16:1)
Tempat Kematian       : Yerusalem (1 Raja-raja 2:10-11).
Umur Kematian          : 70 Tahun (2 Samuel 5:4-5). Daud berumur 30 tahun, pada waktu ia menjadi raja; 40 tahun lamanya ia memerintah; jadi Daud meninggal pada usia 70 tahun. Ia "mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya" (wafat) pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan kemuliaan, lalu ia dikuburkan di kota Daud, maka kemudian naik rajalah Salomo, anaknya, menggantikan dia.
Fakta Penting             : Ia adalah Raja Israel Terbesar Dan penulis dari Separuh Mazmur lebih.[24]
c.       Kisah Menurut Alkitab
1.      Masa muda dan pengurapan sebagai raja
2.      Bermain kecapi untuk raja Saul
3.      Membunuh Goliat
4.      Menjadi pemimpin tentara Saul
5.      Menjadi menantu raja Saul
6.      Menjadi raja Israel
7.      Dosa Daud
8.      Rencana Pembangunan Bait Allah.
d.      Hal-hal yang dapat dipelajari
1.      Keinginan untuk mengakui secara jujur dan terbuka kesalahan yang dilakukannya.
2.      Pengampunan tidak menghilangkan Konsekuensi dosa,
3.      Allah menghendaki sikap hati yang percaya dan penyembahan penuh padaNya, tidak stegah-stegah.[25]










EMPAT BELAS KETURUNAN SALOMO SAMPAI PEMBUANGAN DI BABEL
15.  SALOMO
a.      Asal Nama
Salomo (bahasa Ibrani: המֹלֹשְׁ; Šəlomo; Šəlōmōh, bermakna "damai"; bahasa Arab: سليمانSulaiman) adalah seorang putra raja Daud, yang kemudian menjadi raja ketiga kerajaan Israel setelah Saul dan Daud, ayahnya. Ibunya bernama Batsyeba binti Eliam. Riwayat Salomo terutama diketahui dari catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen, yang diyakini paling lambat dilengkapi pada abad ke-4 SM, dan didukung oleh tulisan-tulisan Yahudi, Kristen dan Islam. Sejumlah peninggalan arkeologis membuktikan sejumlah fakta yang disebutkan dalam catatan-catatan kuno tersebut.
Menurut 2 Tawarikh 1:1-13 Salomo dikisahkan sebagai raja yang bijaksana. Kebijaksanaannya itu diperolehnya karena anugerah Tuhan.[26]
b.      Profil Salomo
Arti Nama             : Damai Sejahtera
Ayah dan Ibu       : Daud dan Betsyeba (2 Samuel
12:24)
Istri                        : Naama (Diantara banyak Istri-istrinya ada 300 Orang) 1 Raja-raja 11:3 dan 1 Raja-raja 14:21.
Anak laki-laki      : Rehabeam (1 Raja-raja 14:21)
Saudara laki-laki  :
1.      Kandung : Syamua, Sobab, dan Natan (1 Tawarikh 3:5),
2.      Tiri : Amnon, Daniel (Khileab), Absalom, Adonia, Sefaca, Itream, Ibar, Elisua, Elifelet, Noga, Nefeg, Yapfia, Elisama, Eliada.
Saudara perempuan: Saudara Tiri “Tamar” 2 Samuel13:1.
Tempat Kelahiran: Yerusalem 2 Samuel 5:14
Tempat Kematian: Yerusalem 1 Raja-raja 11:43.[27]
c.       Kisah Menurut Alkitab
Di dalam Kitab 2 Samuel dicatat bahwa Salomo lahir di Yerusalem (2 Samuel 5:14) dan juga terdapat kisah yang melatarbelakangi kelahirannya. Raja Daud berhubungan gelap dengan Batsyeba, ibu Salomo, ketika perempuan itu masih menjadi istri Uria orang Het, salah seorang pahlawan Daud. Ketika Batsyeba hamil dari hubungan itu, maka Daud kemudian memerintahkan agar Uria dikirimkan ke garis paling depan dari peperangan supaya ia mati terbunuh. Setelah Uria mati, dan lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya, dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN (2 Samuel 11:14-27).
 TUHAN mengutus nabi Natan kepada Daud untuk membuka kejahatan itu serta hukuman yang akan diberikan TUHAN, sehingga Daud menyesal. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun, dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah. Pada hari yang ketujuh matilah anak itu (2 Samuel 12:1-18).
 Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu, dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini, dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN (2 Samuel 12:24-25). [28]
d.      Hal-hal yang dapat dipelajari
1.      Raja Yang Bijaksana Dengan Segala Hikmat yang Tuhan Berikan
2.      Penyadaran diri akan kesalah-kesalahan yang dilakukan.



16.  REHABEAM
a.      Asal nama
Rehabeam (bahasa Ibrani: םעבחר, Rehav'am, artinya "dia yang memperluas rakyatnya"; bahasa Inggris: Rehoboam) adalah seorang raja di Kerajaan Yehuda menurut Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen. Ia menggantikan ayahnya, Salomo. Kakeknya adalah Daud. Rehabeam adalah raja ketiga dari Dinasti Daud, raja keempat dari Kerajaan Israel Bersatu dan raja pertama dari Kerajaan Yehuda setelah pecahnya Kerajaan Israel yang diwarisinya dari raja Salomo. Ibunya bernama Naama, orang Amon (1 Raja-raja 14:21).
b.      Profil Rehabeam
Rehabeam adalah anak laki-laki dari Salomo dan merupakan Raja Pertama atas Kerajaan Israel Selatan (Yehuda) 1 Raja-raja 11:43, 12:24).
Arti Namanya       : Pembebas Umat
Ayah dan Ibu        : Salomo dan Naama
Istri                        : Malahat, abihail, Dan Maakha (Disebut diantara 18 Istri dan 36 Gundik) 2 Tawarikh 11:18-21.
Anak                    : Yeusy, Semarya, Zaham, Abia, Atai, Ziza, dan Selomit. Inilah nama-nama yang disebut diantara 28 anak laki-laki dan anak perempuan ( 2 Tawarikh 11:19-21).
Tempat Kelahiran : Yerusalem.[29]
c.       Kisah Menurut Alkitab (Pemerintahannya)
Masa pemerintahan Rehabeam diperkirakan pada 922 SM-915 SM oleh William F. Albright, yang menghitung tahun pecahnya kerajaan pada 922 SM; dan 931 SM-913 SM oleh Edwin R. Thiele.
1.       Rehabeam lahir 1 tahun sebelum Salomo naik tahta (1 Raja-raja 14:21)
  1. Rehabeam berusia 41 tahun ketika naik tahta (setelah Salomo bertahta 40 tahun
  2. Pemerintahan:
a.       Tahun ke-1: Kerajaan Israel Bersatu pecah menjadi 2 bagian, dan Rehabeam hanya menguasai Kerajaan Yehuda di bagian selatan.
b.      Tahun ke-3 akhir: Rehabeam selesai memperkuat sejumlah kota di wilayah Yehuda dan Benyamin (2 Tawarikh 11:17).
c.       Tahun ke-5: Sisak, raja Mesir, merebut Yerusalem dan mengangkut banyak harta ke Mesir (1 Raja-raja 14:25-26, 2 Tawarikh 12:2,9).
a.       Tahun ke-17: Rehabeam mati dan digantikan oleh anaknya, Abia, menjadi raja.[30]





17.  ABIA
a.      Asal nama
Abia atau Abiam (bahasa Ibrani: ~Y"ßbia] ʼĂḇiyyām, abiyamm, "bapa lautan" atau "bapaku adalah laut" atau "bapaku adalah Yahwe; bahasa Yunani: Αβιου; bahasa Latin: Abias) adalah raja keempat dari garis keturunan Daud dan raja kedua dari Kerajaan Yehuda. Anak dari raja Rehabeam, cucu dari raja Salomo dan cicit dari raja Daud. Kitab 1 Raja-raja menyebutnya Abiam, sedangkan Kitab 2 Tawarikh menyebutnya "Abia" (bahasa Ibrani: ~Y"ßbia], "bapaku adalah Tuhan"; bahasa Yunani: Αβια; bahasa Latin: Abia) 1 Raja-raja 15:2.
b.      Profil Abia
Nama ibunya adalah Maakha, anak dari Abisalom,1 Raja-raja 15:2atau Mikhaya, putri dari Uriel yang tinggal di Gibea(2 Tawarikh 13:2)dan cucu dari Absalom, putra Daud. Abia mempunyai 14 istri, 22 putra dan 16 putri.
Abia mati dan digantikan oleh putranya, Asa, menjadi raja. Bertepatan dengan tahun ke-20 pecahnya kerajaan dan pemerintahan Yerobeam.
Sesuai 2 Tawarikh 13:1-2, Abia menjadi raja Yehuda pada tahun ke-18 pemerintahan raja Yerobeam, dan ia memerintah selama 3 tahun.
c.       Kisah Menurut Alkitab
Sepanjang pemerintahannya yang singkat, Abia berusaha keras untuk menyatukan kerajaan Israel utara dengan Kerajaan Yehuda atau Israel selatan. Ia memerangi raja Israel, Yerobeam di pegunungan Efraim. 2 Tawarikh 13:3 mencatat tentara Abia berjumlah 400,000 dan tentara Yerobeam 800,000.
Sebelum perang, Abia naik ke atas Gunung Zemaraim untuk berpidato kepada tentara Israel, menganjurkan mereka untuk menyerah agar Kerajaan Israel bersatu kembali. Namun, anjuran ini diabaikan. Bahkan Yerobeam merencanakan untuk mengepung tentara Yehuda. Ketika tentara Yehuda melihat bahwa mereka dijepit dari depan dan belakang, mereka berteriak kepada TUHAN. Saat para imam meniup nafiri dan para tentara Yehuda memekikkan pekik perang, Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh pasukan Yehuda yang dipimpin oleh Abia. Menurut 2 Tawarikh 13:17, 500,000 tentara Yerobeam terbunuh.
Kekuasaan Yerobeam menjadi lemah akibat kekalahan telak ini dan tidak lagi menjadi ancaman bagi Kerajaan Yehuda selama pemerintahan Abia. Namun, Abia gagal menyatukan kedua kerajaan tersebut.
Sesudah pecahnya kerajaan Israel di zaman raja Rehabeam, batas antara suku Benyamin dan Efraim (yaitu batas kerajaan Israel utara dan selatan) menjadi sengketa. Meskipun kota Betel tadinya menjadi milik suku Benyamin pada waktu Yosua,  pada zaman hakim Debora, Betel disebutkan ada di tanah milik suku Efraim. Hampir 20 tahun setelah pecahnya kerajaan, Abia menggunakan kesempatan saat mengalahkan Yerobeam untuk mengambil kembali kota-kota Betel, Yesana dan Efron, dengan desa-desa di sekitarnya. Efron dipercayai sama dengan kota Ophrah yang diberikan kepada suku Benyamin oleh Yosua.[31]




18.  ASA
a.      Asal nama dan Profil Asa
Asa (bahasa Ibrani: as'îa',ʾĀsâ- Allah telah menyatakan; bahasa Yunani: Ασα; bahasa Latin: Asa) merupakan raja ketiga dari Kerajaan Yehuda menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen (1Raja-raja 15:9-24; 2Tawarikh 14:1-16:14). Ayahnya adalah raja Abia bin Rehabeam bin Salomo bin Daud. Nama neneknya yang perempuan ialah Maakha, anak Abisalom.
 Kitab Raja-Raja memuji intervensinya melawan pelacuran kenisah dan melawan pemujaan berhala. Asa menggerakkan raja Aram Ben-Hadad, untuk menyerang Baesa, raja Israel, yang menyudutkan dirinya. Menurut Tawarikh ia membangun benteng-benteng dan sebuah pasukan yang tetap. Ia menang melawan bangsa Kush (Ethiopia) dan mengadakan pembaharuan perjanjian secara meriah. Menurut Kitab 1 Raja-raja seluruh riwayat Asa dan segala kepahlawanannya dan segala yang dilakukannya dan kota-kota yang diperkuatnya tertulis dalam "Kitab sejarah raja-raja Yehuda", yang saat ini belum ditemukan salinannya.
Pada masa tuanya, yaitu pada tahun ke-39 pemerintahannya, Asa menderita sakit pada kedua kakinya yang kemudian menjadi semakin parah. Namun dalam kesakitannya itu ia tidak mencari pertolongan TUHAN, tetapi pertolongan tabib-tabib.Kemudian Asa mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Ia mati pada tahun ke-41 pemerintahannya, dan dikuburkan di kuburan yang telah digali baginya, di samping nenek moyangnya di kota Daud, bapa leluhurnya. Orang-orang membaringkannya di atas petiduran yang penuh dengan rempah-rempah dan segala macam rempah-rempah campuran yang dicampur menurut cara pencampur rempah-rempah, lalu menyalakan api yang sangat besar untuk menghormatinya. Maka Yosafat, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.


b.      Kisah Menurut Alkitab
Menurut Alkitab Asa melakukan apa yang benar di mata TUHAN seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia menyingkirkan pelacuran bakti dari negeri itu dan menjauhkan segala berhala yang dibuat oleh nenek moyangnya. Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala. Bahkan ia memecat Maakha, neneknya, dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji itu dan membakarnya di lembah Kidron. Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah. Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya. Sekalipun bukit-bukit pengorbanan tidak seluruhnya dijauhkan, namun Asa berpaut kepada TUHAN dengan segenap hatinya sepanjang umurnya. Ia membawa persembahan-persembahan kudus ayahnya dan persembahan-persembahan kudusnya sendiri ke rumah TUHAN, yakni emas dan perak serta barang-barang lain (1 Raja-raja 15:11-15; 2 Tawarikh 14:3-5).[32]
c.       Hal-hal yang dapat dipelajari
Hidup Dalam Ketetapan Allah, Menjaga Kekudusan hidup dan Menyingkirkan segala bentuk Penyembahan Berhala.

19.  YOSAFAT
a.      Asal nama
Yosafat (juga dieja Yehosafat; bahasa Ibrani: jp'îv'Ahy>Yehoshafat, Yəhôšāp̄āṭ ; " Yahweh adalah hakim"; bahasa Yunani: Ιωσαφατ; bahasa Latin: Josaphat; bahasa Inggris: Jehoshaphat, Jehosaphat, Josaphat, Yehoshafat) adalah putra raja Asadan merupakan raja Yehuda yang ke-4 (868-847 SM) setelah Kerajaan Israel terpecah. Yosafat berumur 35 tahun pada waktu ia menjadi raja dan 25 tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak Silhi. (1 Raja-raja 22:41-51; 2 Tawarikh 17:1-20:37).
b.      Profil Yosafat
Dengan matinya Ahab dan Ahazia dari Kerajaan Israel Utara, dan bertahtanya raja Yoram yang merupakan saudara laki-laki, Atalya, menantu perempuannya, raja Yosafat secara de facto disebut raja Israel. Anak-anak Yosafat adalah Yoram, Azarya, Yehiel, Zakharia, Azariahu, Mikhael dan Sefaca. Yosafat memberikan kepada mereka banyak pemberian, berupa emas dan perak dan barang-barang berharga, juga kota-kota berkubu di Yehuda, tetapi kedudukan raja diberikannya kepada Yoram, karena dialah anak sulungnya.
c.       Kisahnya dalam Alkitab dan Hal-hal yang dapat dipelajari
1.      Yosafat adalah seorang raja yang bergantung pada Tuhan.”Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepadaMu (2 Tawarikh 20:12)”. Di dalam ketakutan & kelemahannya ada iman berserah kepada Tuhan & tidak mengalihkan pandangannya dari Dia.
2.      Respon yang benar dari rakyatnya.Rakyatnya sama sekali tidak menghakimi atau mengintimidasi Yosafat sebagai raja. Mereka sangat menghargai perasaan sang raja, rakyat turut merasakannya serta ambil bagian dari apa yang dialami Yosafat secara pribadi.
3.      Kuasa kesepakatan doa & puasa dan  Yosafat berunding dengan rakyatnya. Meski Yosafat dan rakyatnya sudah melakukan doa & puasa (sepakat dalam alam roh), Yosafat tetap berunding dengan rakyatnya (ayat 21). Yosafat melibatkan rakyatnya dalampengambilan keputusan. Yosafat juga tetap tunduk akan fungsi dan otoritas dari imam lewi. Sikap Yosafat ini menunjukkan bahwa Yosafat adalah pribadi yang rendah hati. Dia menyadari meski dia adalah seorang pemimpin yang dapat bertindak apa saja dengan otoritas yang dimilikinya, dia tetap menghargai fungsi setiap bagian di dalam pemerintahannya dan juga tetap melibatkan rakyatnya dalam pengambilan keputusan. Kuasa kesepakatan menghasilkan kesatuan yang mendatangkan kemenangan.Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabiNya dan kamu akan berhasil (2 Tawarikh 20:20).[33]

20.  YORAM
a.      Asal nama dan Profil Yoram
Yoram, raja Yehuda (bahasa Ibrani: םרוהי; bahasa Yunani: Ιωραμ; bahasa Latin: Joram; bahasa Inggris: Jehoram) adalah raja ke-5 dari Kerajaan Yehuda atau Kerajaan Israel Selatan. Anak sulung dari raja Yosafat. Ia menjadi raja pada tahun ke-5 pemerintahan Yoram, raja Israel dengan nama yang sama. Waktu itu raja Yosafat masih hidup, dan menjadi raja bersama selama 2 tahun sampai meninggalnya raja Yosafat. Yoram menjadi raja waktu berusia 32 tahun dan ia memerintah selama 8 tahun.
Istrinya adalah Atalya, putri Ahab bin Omri, raja Israel. Setelah Yoram mati, penduduk Yerusalem mengangkat Ahazia, anaknya yang bungsu, menjadi raja menggantikan dia, karena semua anaknya yang lebih tua umurnya telah dibunuh oleh gerombolan yang datang ke tempat perkemahan bersama-sama orang-orang Arab.
b.      Penghitungan Waktu Pemerintahannya
Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa dan Yosafat, maka tahun-tahun kehidupan Yoram dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel).
1.      Tahun ke-78 (tahun ke-18 Yosafat, Yoram 28 tahun): Ahazia mati dan Yoram menggantikannya menjadi raja di Samaria atas Israel.
2.      Tahun ke-83 (tahun ke-23 Yosafat, tahun ke-5 Yoram raja Israel): Yoram (32 tahun) anak Yosafat menjadi raja bersama ayahnya atas Kerajaan Yehuda.
3.      Tahun ke-85 (tahun ke-25 Yosafat, tahun ke-7 Yoram raja Israel, tahun ke-3 Yoram raja Yehuda): Yosafat mati dalam usia 60 tahun, pada saat Yoram (34 tahun) putranya sudah menjabat sebagai raja Yehuda.
4.      Tahun ke-90 (tahun ke-12 Yoram raja Israel, tahun ke-8 Yoram raja Yehuda): Yoram raja Yehuda mati dalam usia 39 tahun, maka Ahazia (22 tahun) putranya diangkat menjadi raja Yehuda (catatan lain menunjukkan bahwa pengangkatan terjadi pada tahun sebelumnya, tahun ke-11 Yoram raja Israel). Pada tahun itu juga Yoram raja Israel dan Ahazia raja Yehuda, keponakan laki-lakinya, mati dibunuh Yehu bin Nimsi.[34]

21.  UZIA
a.      Profil Raja Uzia
Uzia (bahasa Ibrani: וּהיָּזִּעֻ, “YHWH adalah kekuatanku”; bahasa Yunani: Οζίας; bahasa Latin: Ozias); bahasa Inggris: Uzziah), atau yang dikenal juga dengan nama Azarya (bahasa Ibrani: וּהיָּזִּעֻ, “YHWH telah menolong”; bahasa Yunani: Αζαρις; bahasa Inggris: Azariah) adalah raja kerajaan Yehuda (791 SM - 740 SM). Ayahnya adalah raja Amaziadan ibunya bernama Yekholya dari Yerusalem (2 Raja-raja 15:22 Tawarikh 26:3).
Ia memulai kepemimpinannnya pada umur 16 tahun dan memerintah selama 52 tahun. Kemungkinan Uzia telah menduduki takhta bersama bapaknya, sebelum Amazia mati terbunuh.[35]
Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
 Pada masa pemerintahannya, Yehuda mengalami kemakmuran yang besar. Yehuda dapat menutup kerugian-kerugian yang dialami pada waktu pemerintahan raja-raja yang terakhir, khususnya dalam hal pertanian dan peternakan.
Ia sangat memperhatikan bidang militer, sehingga ia menyediakan persenjataan khusus untuk pertahanan, menyiagakan tentara yang besar lengkap dengan senjata paling jitu dan membangun kota-kota benteng di tempat-tempat strategis.
Namun, pada akhirnya pemerintahan Uzia melanggar perintah Tuhan, yakni dengan mempersembahkan kurban ungkupan. Oleh karena itu, Tuhan memberikan hukuman kepadanya dengan penyakit kusta.[36]
 Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu (2 Tawarikh 26:21).
b.      Nabi-nabi Pada Zaman Raja Uzia
Pada zaman raja Uzia, muncul sejumlah nabi yang menyampaikan nubuat Allah kepada bangsa Israel dan Yehuda:
1.      nabi Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa. Pada waktu itu Yerobeam, anak Yoas, masih menjabat sebagai raja Israel. Firman Allah diucapkan melalui nabi Amos dua tahun sebelum gempa bumi.Gempa ini dicatat juga dalam kitab Zakharia: “Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia (Zakharia 14:5).
2.      nabi Hosea bin Beeri (Hosea 1:1).
3.      nabi Yesaya bin Amos (Yesaya 1:1) Yesaya juga dicatat sebagai penulis kitab riwayat hidup raja Uzia (2 Tawarikh 26:22).[37]



22.  YOTAM
Yotam (Ibrani: םתָוֹי, Yunani: Ιωαθαμ, yang artinya “Tuhan adalah sempurna” adalah raja ke-11 kerajaan Yehuda (742 SM - 735 SM) dan anak dari Raja Uzia. Alkitab mencatat bahwa Yotam melawan Rezin, Raja Aram dan Pekah, Raja Israel (2 Raja-raja 15:37) dalam rangka menolak keterlibatan Yehudan dalam blok anti-Asyur. Di dalam 2 Tawarikh 27:5 diceritakan bahwa ia menang dalam perang melawan bani Amon, yang menyebabkan bani Amon harus membayarkan upeti sebesar 100 talenta perak, sepuluh ribu kor gandum dan sepuluh ribu kor jelai.
Ia hidup pada zaman nabi Yesaya, dan Mikha.Ia adalah raja yang takut akan Tuhan. Akan tetapi, ia hidup dalam kondisi rakyat yang meluaskan praktik-praktik penyembahan berhala. Selama 16 tahun memimpin, Yotam memberikan pengaruh spiritual yang baik terhadap Yehuda dan pemerintahannya semakin kuat.
Ia membangun pintu gerbang yang tinggi untuk Bait Suci, memperkokoh kota kubu-kubu, memperluas wilayah kerajaan Yehuda dan menundukkan orang Amon. Kepemimpinannya selanjutnya diteruskan oleh anaknya, Ahas.[38]

23.  AHAS
Ahas (Ibrani: זחָאָ, Akhaz; Yunani: Ἄχαζ), yang artinya "ia telah merebut" adalah raja kerajaan Yehuda setelah ayahnya, Yotam, meninggal tahun 735 SM. Ia berumur dua puluh tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Ia tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahnya, seperti Daud, bapa leluhurnya, dan dikenal sebagai salah seorang raja Yehuda yang paling jahat perbuatannya.
Ia melakukan penyembahan terhadap berhala. Pada awal pemerintahannya, Pekah, raja Israel dan Rezin, raja Siria, memaksanya untuk bergabung dalam persekutuan anti Asyur. Dalam kondisi ini, nabi Yesaya berusaha menghimbau Ahas agar tidak terpengaruh pada ajakan tersebut dan bergantung pada pertolongan Tuhan.
Tetapi, raja Ahas tetap memilih untuk meminta bantuan dari Asyur. Akibatnya, Yehuda menjadi kerajaan bawahan selama satu abad dan memiliki tanggung jawab untuk membayar upeti yang besar.
 Semua kesengsaraan itu terjadi sebagai hukuman ilahi terhadap Ahas karena kejahatan dan kemurtadannya. Ia membakar anaknya sebagai korban persembahannya kepada Baal.Ia mendorong rakyatnya mempersembahkan korban kepada ilah-ilah.  Bahkan, ia menempatkan mezbah ilah Asyur di kuil istana, menggeser dan menyalahgunakan mezbah tembaga Salomo menjadi tempat meramal. Iapun menutup tempat-tempat suci.Ia digantikan oleh anaknya, Hizkia menjadi raja.[39]



24.  HIZKIA
a.      Profil dan Kisah Raja Hiskia
Hizkia (bahasa Ibrani: hY"ïqiz>xi bahasa Yunani: Ἐζεκίας, Ezekias, dalam Septuaginta; bahasa Latin: Ezechias; 739-687 SM) yang artinya “Yahwe adalah kekuatanku” adalah raja kerajaan Yehuda (memerintah 729 SM sampai 687 SM) yang ke-14 dan anak dari Raja Ahas (2 Raja-raja 18:1) Ia berumur 25 tahun pada waktu ia menjadi raja dan 29 tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi anak Zakharia atau Abia. Ia mulai memerintah pada tahun ke-3 zaman Hosea bin Ela, raja Israel.
Hizkia menyaksikan pengasingan paksa Kerajaan Israel Utara oleh Kerajaan Asyur pada tahun 721 SM (menurut sejarah di bawah pimpinan Sargon II). Dia menjadi raja Yehuda selama invasi dan pengepungan Yerusalem oleh Sanherib pada 700 SM. Ia diharuskan membayar upeti. Alkitab mencatat bahwa pengepungan dihentikan oleh Tuhan dengan membunuh tentara-tentara Sanherib sebanyak 185.000 orang. (2 Raja-raja 19:35)
Hizkia adalah seorang raja yang kuat dan secara internasional diakui bijaksana. Di dalam soal politik luar negerinya ia berhadapan dengan persoalan, apakah ia harus menggabungkan diri pada Asyur ataukah pada Mesir. Setelah ia bersikap netral selama 10 tahun, kemudian ia menggabungkan dirinya pada suatu persekutuan yang memusuhi Asyur pada tahun 712 di bawah pimpinan Asydod. Tepat pada waktunya ia dapat mengundurkan diri. Pada tahun 702 ia menggabungkan diri pada Mesir untuk melawan Asyur dan dikalahkan oleh Sanherib di dekat Elteko. Ia diharuskan membayar upeti. Hizkia lalu memperkuat Yerusalem (Yesaya 22:10) memperkuat persediaan air kota dengan membangun terowongan untuk mengalirkan air ke kolam Siloam. Politik dalam negerinya ditandai suatu pembaharuan religius dengan menghancurkan kebaktian di bukit, tugu peringatan Asyera, bahkan kebaktian ular tembaga Arad (Nehustan). Nabi Yesaya bernubuat pada zamannya.

b.      Kisah Raja Hizkia dalam Alkitab
Kitab 2 Raja-raja, Kitab 2 Tawarikh, Kitab Yesaya.
1.      Menjadi Raja Yehuda (2 Raja-raja 18:1-12).
2.      Pada tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama, ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya. Memulihkan rumah Tuhan dan ibadah (dalam 2 Tawarikh 29:1-31:21).
3.      Menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, meremukkan tugu-tugu berhala, menebang tiang-tiang berhala dan menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa,[3] sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan (2 Raja-raja 18:4).
4.      Mencari pertolongan Tuhan untuk melawan Asyur, dan kemudian luput dari tangan Sanherib (dalam 2 Raja-raja 18:1-19:37; 2 Tawarikh 32:1-23; Yes 36:1-37).
5.      Merayakan Paskah (2 Tawarikh 30:1-31).
6.      Disembuhkan (dalam 2 Raja-raja 20:1-11; 2 Tawarikh 32:24-26; Yesaya 38:1-22).
7.      Dihakimi karena menunjukkan orang Babel harta bendanya (2 Raja-raja 20:12-21; 2 Tawarikh 32:31; dalam Yes 39:1-8).[40]

25.  MANASYE
a.      Profil dan Kisah Raja Manasye
Manasye (Ibrani: השֶּׁנַמְ Yunani: Μανασσης) adalah raja kerajaan Yehuda (696 SM - 642 SM) dan anak dari Raja Hizkia dan Hefzibah. Manasye berumur dua belas (12) tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima (55) tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
Manasye merupakan raja Yehuda yang memerintah paling lama dan yang pertama tanpa mengalami hubungan dengan Kerajaan Israel Utara yang sudah dihancurkan oleh Kerajaan Asyur semasa hidup ayahnya, Hizkia. Pada masa pemerintahannya yang cukup lama itu, Manasye menghapuskan segala kebaikan yang telah dibuat oleh ayahnya, Hizkia. Sebagai raja yang takluk kepada Asyur, ia memasukan penyembahan berhala dari Asyur dan rakyat diijinkan kembali menyembah dewa Kanaan.
Ia melakukan ibadah terhadap bintang-bintang, dengan menggunakan spiritisme berhubungan dengan roh-roh dan dan ilmu ramal. Bahkan Manasye mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api, serta sebuah patung berhala diletakkan di Bait Suci.
Pengaruh buruk Manasye menyebabkan umat Israel jatuh ke dalam kemurtadan besar yang tidak dapat dipulihkan, sekalipun Manasye kemudian mencoba memperbaiki, dan kemudian Yosia juga mencoba membersihkan berhala-berhala. Tuhan berfirman melalui nabi Yeremia mengenai akibat perbuatan Manasye dalam Kitab Yeremia pasal 15:4:
Dengan demikian Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi, oleh karena segala apa yang dilakukan Manasye bin Hizkia, raja Yehuda, di Yerusalem.”
b.      Penangkapan dan pertobatan
Pada masa itu pula, raja Asyur, (diduga Asyurbanipal atau Esarhadon) menyuruh mengikat Manasye dengan rantai dan dibawa ke kota Babel, yang pada waktu itu masih dikuasai oleh Asyur. Di Babel, Manasye mulai merendahkan diri di hadapan TUHAN. Setelah pulang kembali ke Yerusalem, ia mencoba menghapuskan kejahatan-kejahatan yang ada, dan menghidupkan kembali ibadah kepada TUHAN. Akan tetapi, ia tidak berhasil dan rakyat terus menerus beribadah di bukit-bukit pengorbanan.
c.       Kematian
Manasye mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di taman istananya, di taman Uza. Maka Amon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.[41]

26.  AMON
Amon (Ibrani: ןוֹמאָ, Yunani: Αμων) adalah raja kerajaan Yehuda dan anak dari Raja Manasye. Masa pemerintahannya tidak terlalu lama, yaitu dua tahun (643-641 SM).
Menurut kesaksian Alkitab (2 Raja-raja 21:19-26), Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja. Nama ibunya ialah Mesulemet binti Harus, dari Yotba. Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan tidak hidup menurut kehendak Tuhan.Ia melakukan penyembahan kepada berhala dan menerima sepenuhnya penyembahan berhala secara besar-besaran seperti yang dilakukan oleh almarhum ayahnya, Manasye.
Pemerintahannya yang sangat singkat ini berhenti karena ia mati terbunuh oleh persepakatan pegawainya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Amon sepertinya merupakan korban persekongkolan orang-orang dalam istana yang tidak sepakat dengan tindakannya.
 Tetapi tak diketahui dengan pasti alasan mengapa ia dibunuh dan kenyataan bahwa para pembunuh pada akhirnya dibunuh oleh rakyat negeri itu yang membela Amon. Rakyat negri itu akhirnya sepakat mengangkat Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia (2 Tawarikh 33:21-25).[42]

27.  YOSIA
Yosia (bahasa Ibrani: יֹאשִׁיָּהוּ, Yoshiyahu; bahasa Yunani: Ιωσιας, Yosias), yang artinya 'TUHAN menopang' adalah raja kerajaan Yehuda dan anak dari Raja Amon.
 Yosia menjadi raja pada usia 8 tahun, sekitar tahun 639-609 SM. Ia merupakan penganut theokratis dan ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN. Pemerintahan Yosia ini melakukan reformasi dalam hal keagamaan. Pada tahun ke-8 pemerintahannya, ia sendiri secara pribadi meninggalkan agama yang sudah menyimpang dan bersifat politeisme, yang dianut kedua pemerintahan terdahulu, Amon dan Manasye.
Namun, tindakan ini hanya berpengaruh pada kalangan istana saja. Meninggalnya raja Asyur terakhir, Asyurbanipal, pada tahun 632 SM memperlancar usaha reformasi Yosia. Pada tahun yang ke-12 pemerintahannya, reformasi keagamaan ini mendapat dukungan lebih luas sampai ke Yerusalem dan daerah-daerah lain. Dalam melakukan reformasi ini, raja Yosia tidak hanya memusnahkan bukit-bukit pengorbanan bamot di wilayah Yehuda dan Benyamin, tetapi ia juga menjangkau wilayah Efraim dan Naftali di Galilea.
Ia menghancurkan semua peranti dan sarana ibadah kafir. Secara khusus ia menggenapi nubuat mengenai penghancuran bukit pengorbanan di Betel, di mana pertama kalinya Yerobeam bin Nebat memperkenalkan hal-hal baru dalam hidup keagamaan (2 Raja-raja 23:15-18; 2 Raja-raja 12:2).
 Kebijakan Yosia selanjutnya adalah pemberlakuan kembali perayaan Paskah (2 Raja-raja 35:18). Kendati reformasi ini sangat besar dilakukan, tetapi hampir seluruhnya tidak memberikan dampak perubahan yang sungguh-sungguh dalam hati umat Israel.[43]

28.  YEKHOYA

Yoyakhin (bahasa Ibrani: ןיכִיָוהֹיְ; bahasa Latin: Joachin; bahasa Inggris: Jehoiachin), juga dikenal sebagai Konya, Yekonya atau Yekhonya (bahasa Ibrani: היָנְכָיְ, artinya “Yahweh akan mengokohkan (umat-Nya))”; bahasa Yunani: Ιεχονιας; bahasa Inggris: Jeconiah), adalah raja Yehuda. Ayahnya adalah raja Yoyakim. Ibunya adalah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem.
Yoyakhin memerintah mulai usia 18 tahun, selama 3 bulan 10 hari, (2 Raja-raja 24:82 Tawarikh 36:9)[44] mulai 9 Desember 598 SM sampai 15 atau 16 Maret 597 SM[45]Menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN tepat seperti yang dilakukan ayahnya (2 Raja-raja 24:9).
Pada waktu itu majulah orang-orang Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem dan kota itu dikepung, dipimpin sendiri oleh Nebukadnezar pada tahun yang ke-8 dari pemerintahannya. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda, mendapatkan raja Babel, ia sendiri, ibunya, pegawai-pegawainya, para pembesarnya dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin, mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan TUHAN (2 Raja-raja 24:10-13).[46]

EMPAT BELAS KETURUNAN DARI PEMBUANGAN DIBABEL SAMPAI YESUS KRISTUS
29.  SEALTIEL
Sealtiel (bahasa Ibrani: לאֵיתִּלְאַשְׁ, Shə’altî’ēl; bahasa Inggris: Shealtiel; atau versi bahasa Yunani Salathiel (Koine Yunani: Σαλαθιηλ, Salăthiēl) adalah putra raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda (1 Tawarikh 3:17-18), dan juga di dalam Injil Matius 1:12. Ada juga Sealtiel, putra Neri, yang dicatat di dalam Injil Lukas 3:27-28. Yoyakhin, Sealtiel dan hampir semua keluarga raja dan bangsawan Yahudi dibawa ke dalam pembuangan ke Babel atas perintah raja Babel, Nebukadnezar II, setelah merebut Yerusalem (597 SM). Sealtiel dianggap sebagai pemimpin bangsa Israel dalam pembuangan, menggantikan ayahnya.
Nama Sealtiel dalam bahasa Ibrani berarti, Shə’altî ’Ēl, "Aku meminta El (Allah) (untuk anak ini)", mengakui bahwa kelahiran ini merupakan jawaban doa orangtua kepada Allah. Banyak nama Ibrani merupakan ungkapan rasa syukur setelah melewati kesusahan semacam ini.[47]

30.  ZERUBABEL
Zerubabel (bahasa Ibrani: לבֶבָּרֻזְ, Zərubbāḇél; bahasa Yunani: Ζοροβαβελ, Zorobabel; bahasa Latin: Zorobabel; bahasa Inggris: Zerubbabel), putra Sealtiel, cucu raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda, gubernur provinsi Yudea di bawah kekuasaan Kerajaan Persia (Hagai 1:1).
Zerubabel dalam bahasa Ibrani berasal dari kata Zərua‘ Bāvel, artinya “yang menabur di Babel”, berkaitan dengan anak yang dilahirkan di Babel. Ada juga kata lain Zərûy Bāvel, artinya "yang ditampi di Babel", sehubungan dengan pembuangan di Babel. Dalam bahasa Asyur-Babel, berasal dari kata Zəru Bābel, artinya, "Benih dari Babel", yaitu orang yang dibuahi di Babel. bahasaIbrani untuk “benih” adalah “Zera”.)
Penamaan Zerubabel dianggap berhubungan dengan interaksinya dengan istana Babel.Zerubabel memimpin rombongan pertama orang-orang Yahudi, berjumlah 42.360, kembali dari Pembuangan ke Babel pada tahun pertama pemerintahan Koresy, Raja Persia (Kitab Ezra), diperkirakan antara tahun 538 dan 520 SM. Zerubabel juga meletakkan dasar Bait Suci Kedua di Yerusalem segera setelah tiba.
a.      Keluarga
Zerubbabel ditulis sebagai putra Sealtiel di berbagai bagian Alkitab (Ezra 3:2,8;5:2, Nehemia 12:1, Hagai 1:1,12,14). Di bagian 1 Tawarikh 3:17-19 ditulis bahwa Raja Yoyakhin memperanakkan Sealtiel dan Pedaya, kemudian Pedaya memperanakkan Zerubabel, sehingga tampaknya Sealtiel adalah paman, bukan ayah, Zerubabel.
Sejumlah pakar berpendapat bahwa ada kerancuan penyalinan silsilah dalam Kitab 1 Tawarikh untuk bagian ini dan yang benar adalah Zerubabel putra Sealtiel, sebagaimana juga dicatat di Injil Matius 1:12 dalam Silsilah Yesus Kristus. Ada pula yang berpendapat bahwa Zerubabel sebenarnya anak dari Pedaya, tetapi diangkat menjadi anak dan ahli waris tahta kerajaan oleh Sealtiel (seandainya Kerajaan Yehuda dipulihkan).
b.      Kepemimpinan
Hampir di setiap catatan Alkitab yang menyebut Zerubabel, selalu berhubungan dengan Imam Besar Yesua bin Yozadak, yang bersama-sama pulang dari Babel dan membangun Bait Suci kembali (terutama dalam Kitab Ezra). Kessler menggambarkan daerah Yudea sebagai provinsi kecil yang daerahnya mencakup 25 km dari Yerusalem dan sebelum zaman Persia, merupakan daerah merdeka. Zerubabel adalah gubernur provinsi ini, diangkat oleh Raja Darius I dari Persia.
Setelah pengangkatannya, Zerubabel memulai pembangunan kembali Bait Suci. Elias Bickerman menduga bahwa Zerubabel dapat membangun Bait Suci ini mengambil kesempatan adanya “revolusi yang meluas di awal pemerintahan Darius I pada tahun 522 SM, yang menguras perhatian raja, sehingga Zerubabel dapat membangun Bait Suci tanpa halangan”.[48]

31.  ABIHUD
Abihud bin Zerubabel adalah seorang laki-laki yang dicatat dalam Silsilah Yesus Kristus dalam Injil Matius pasal 1. Ia memperanakkan Elyakim (Matius 1:13), dan kemudian seorang dari keturunannya tingkat ke-9 adalah Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus Kristus.[49]

32.  ELYAKIM
Elyakim Nama dari paling sedikit 5 orang. Dua orang Bapak leluhur dari Tuhan Yesus (Mat1:12; Lukas 3:30); satu orang imam, teman sebaya Nehemia (Nehemia 12:41). Elyakim adalah juga nama orang yang diangkat Firaun Nekho sesudah Yosia dan yang namanya diganti oleh Nekho menjadi Yoyakim (2 Raja-Raja 23:34; 2 Tawarikh 36:4).
Tokoh yang bernama Elyakim yang paling menonjol ialah anak Hilkia, yang diangkat menjadi kepala istana (1 Raja-Raja 16:6-14) di tempat Sebna yang sudah diturunkan (Yesaya 22:20). Jabatan ini sudah ada sejak zaman Salomo (Raja-Raja 4:6) baik di kerajaan utara maupun di kerajaan selatan (1 Raja-Raja 16:9; 18:3, 2 Raja-Raja 10:5) dan agaknya dipegang oleh Yotam sesudah Uzia kena penyakit kusta ( 2 Raja-Raja 15:5). Pada saat Sanherib mengepung Yerusalem, Elyakim berbicara dengan juru minum agung (2 Raja-Raja 18:18, 26-27; Yesaya 36:3, 11, 22), dan raja Hizkia menyuruh Elyakim membawa berita kepada Yesaya (2 Raja-Raja 19:2; Yesaya 37:2). Elyakim tampil juga sebagai pelayan Yoyakim pada tiga buah cap meterai dari abad 6 SM.[50]



33.  AZOR
Azor bin Elyakim (Matius 1:13) adalah seorang laki-laki yang dicatat dalam Silsilah Yesus Kristus dalam Injil Matius pasal 1. Ia memperanakkan Zadok (Matius 1:14), dan kemudian seorang dari keturunannya tingkat ke-7 adalah Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus Kristus.[51]

34.  ZADOK
Zadok Putra Ahitub, dan menurut 1 Tawarikh 6:1, dia adalah keturunan Eleazar, putra ketiga Harun. Ia imam di istana Daud bersama Abyatar (2 Samuel 8:17) dan mengurus tabut (2 Samuel 15:24 dab). Ia mengambil bagian dalam pengurapan Salomo menjadi pengganti Daud ketika Abyatar membantu Adonia (1 Raj 1:7). Ia dan keturunannya mengemban tugas imamat kepala di Bait Suci Salomo, sampai baitu itu dihancurkan pada tahun 587 sM.
Yehezkiel membatasi hak-hak istimewa imamat dalam negara persekutuan, sehingga yang berhak hanyalah bani Zadok berdasarkan kenyataan, bahwa hanya merekalah yang tidak murtad di bawah pemerintahan raja-raja (Yeheskiel  44:15).
 Di Bait Suci kedua, bani Zadok menyandang jabatan imam besar terus-menerus sampai thn 171 Sm, kemudian jabatan itu diahlikan kepada Menelaus oleh Antiokhus IV. Setelah itu peranan imamat bani Zadok mendominasi rumah ibadat Yahudi di Leontopolis di Mesir, sampai rumah ibadat itu ditutup oleh Vespasianus segera sesudah tahun 70 M. Masyarakat Qumran tetap setia terhadap imamat bani Zadok dan mengharapkan kebangkitannya kembali.
Seorang keturunan Zadok, kakek Hilkia (1 Taw 6:12;9:11;Neh 11:11). Ayah mertua raja Uzia dan kakek dari Yotam (2 Raj 15:33; 2 Taw 17:1). Dua orang yang membangun tembok Yerusalem di bawah Nehemia (Neh 3:4, 29); seorang diantaranya mungkin sama seperti Zadok, peserta penandatangan perjanjian (Neh 10:21), dan Zadok ahli kitab (Neh 13:13).[52]



35.  AKHIM
Akhim bin Zadok adalah seorang laki-laki yang termasuk nenek moyang Yesus (Mat 1:14); dicatat dalam Silsilah Yesus Kristus dalam Injil Matius pasal 1. Ia memperanakkan Eliud, dan kemudian seorang dari keturunannya tingkat ke-5 adalah Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus Kristus.[53]

36.  ELIUD
Eliud bin Akhim - Seorang nenek moyang Yesus (Matius 1:14-15); seorang yang dicatat dalam Silsilah Yesus Kristus dalam Injil Matius pasal 1. Ia memperanakkan Eleazar, dan cicit-buyutnya (cucu dari cucunya) adalah Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus Kristus.[54]



37.  ELEAZAR
Eleazar (bahasa Ibrani: רזָעָלְאֶ, Elʻāzār ; “El (Allah) telah menolong”) adalah seorang imam dari suku Lewi, Imam Besar Yahudi kedua, menggantikan ayahnya, Harun menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama Alkitab Kristen. Ia adalah keponakan Musa. Ibunya bernama Eliseba, anak perempuan Aminadab, saudara perempuan Nahason, dari Suku Yehuda. Dua abangnya bernama Nadab dan Abihu, sedangkan adik laki-lakinya bernama Itamar. Eleazar dan saudara-saudaranya ikut ayahnya ditahbiskan menjadi imam di gunung Sinai.
Eleazar, anak Harun, mengambil salah seorang anak perempuan Putiel menjadi isterinya dan perempuan ini melahirkan Pinehas baginya, yang kemudian menggantikannya menjadi Imam Besar.[55]
Anak ketiga dari Harun dan Elisabela, dan suami dari salah seorang anak perempuan Putiel, yang melahirkan Pinehas (Keluaran 6:23-25; Bilangan 3:2). Hidup Eleazar menunjukan sifat imamat bangsa Israel pada zaman teokrasi.
Harun dengan keempat anaknya dikhususkan untuk pelayanan Tuhan (Imamat 9) dan sesudah Nadab dan Abihu, mati Harun dan Eleazar meneruskan tugas-tugas imamat (Bilangan 3:2-4). Eleazar diankat menjadi pemimpin suku Lewi (Bilangan 3:32) dan kepadanya ditugaskan pemeliharaan tempat kudus dan tugas-tugas imam yang lain (Bilangan 4:16; 16:37, 39; 19:3).
      Kematian Harun dicatat dengan rinci dalam Bilangan 20. Bangsa Israel sudah meninggalkan Kadesy dan sedang menuju tanah yang dijanjikan kemudian tiba di G Hor.
Di situ Harun harus mati : seperti diperintahkan Allah, Musa, Harun dan Eleazar bersama-sama naik ke puncak gunung itu, lalu Musa menanggalkan pakaian keimaman Harun dan mengenakannya kepada Eleazar (ayat 23-29). Eleazar menjadi imam menggantikan dia (Ulangan 10:6).
      Hubungan Yosua dengan Eleazar disajikan dalam Bilangan 27:15-23. Musa menyuruh Yosua berdiri di depan imam Eleazar, yang akan menjadi penasihatnnya melalui pemakaian Urim, bila ia hendak keluar atau hendak masuk (ayat 21).
      Tugas-tugas imam tidak terbatas pada melayani kemah suci saja. Eleazar membantu Musa dalam menghitung umat Israel (Bilangan 26:1,3) dan dalam peristiwa yang penting, yaitu membagi-bagi tanah Kanaan (Bilangan 32:2; 34:17). Di kemudian hari ia membantu Yosua dalam melaksanakan pembagian itu (Yosua 14:1,19-51).
      Waktu timbul soal warisan kaum perempuan, hal ini di bawa ke hadapan Musa dan Eleazar untuk diputuskan (Bil 27:2), dan Eleazar bersama Yosua melaksanakannya (Yos 17:4). Tatkala Musa menyuruh umat Isarel berperang melawan orang Midian, mereka disertai Pinehas, anak Eleazar (bnd Ul 20:2), dan Eleazar tinggal menyertai Musa. Waktu Musa menerima jarahan perang, Eleazar ada di sampingnya (Bil 31:6,12). Kitab Yos berakhir dengan berita pendek mengenai kematian Eleazar dan penguburannya (Yos 24:33).[56]


38.  MATAN
Matan yaitu keturunan Daud dari garis keturunan Salomo menikahi Esta. Dari perkawinan ini lahir Yakub. Matan kemudian wafat, dan Esta menikah lagi yakni dengan Matat yaitu keturunan Daud dari garis keturunan Natan. (Salomo. & Natan adalah anak Daud) Dari pernikahan Matat dan Esta, lahirlah Eli. Maka Yakub dan Eli adalah saudara seibu (berbeda bapak). Eli kemudian menikah namun kemudian wafat sebelum mempunyai keturunan.
Menurut hukum Taurat, bila seorang suami meninggal dengan tidak mempunyai keturunan, maka kerabat (saudara) terdekat dari suami yang meninggal harus
mengambil isteri dari suami yang meninggal tersebut menjadi isterinya supaya dapat membangkitkan keturunan bagi saudaranya yang meninggal tersebut. Anak yang dilahirkan dari perkawinan ini secara hukum taurat terhitung menjadi anak dari yang meninggal.

39.  YAKUB
Yakub yaitu Anak dari Matan dan Esta. Setelah Ayahnya emninggal, ibunya menikah lagi dengan Matat yaitu keturunan Daud dari garis keturunan Natan. (Salomo. & Natan adalah anak Daud) Dari pernikahan Matat dan Esta, lahirlah Eli. Maka Yakub dan Eli adalah saudara seibu (berbeda bapak). Eli kemudian menikah namun kemudian wafat sebelum mempunyai keturunan.[57]

40.  YUSUF
a.      Asal Nama
Yusuf adalah nama laki-laki dalam bahasa Ibrani yang hidup pada abad ke-1 Masehi, yang dikenal sebagai suami dari Maria yang melahirkan YesusKristus. Riwayatnya dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di AlkitabKristen. Injil Matius memberi kesaksian bahwa Yusuf adalah orang yang baik hati dan sederhana.[1] Ia disebut "anak Daud",karena merupakan keturunan langsung dari Daud. Pekerjaannya adalah tukang kayu.
b.      Cerita Yusuf dalam Alkitab
Allah memilih Yusuf untuk menjadi ayah Yesus. Alkitab menyatakan kepada kita dalam Injil Matius bahwa Yusuf adalah seorang yang jujur. Perlakuannya terhadap Maria, tunangannya, menyingkapkan bahwa ia adalah seorang pria yang baik dan peka. Ketika Maria mengatakan kepada Yusuf bahwa ia sedang mengandung, Yusuf memiliki semua alasan untuk merasa terhina. Ia tahu bahwa Anak itu bukanlah anaknya, dan ketidaksetiaan Maria jelas membawa stigma sosial buruk. Yusuf tidak hanya berhak untuk menceraikan Maria, di bawah hukum Yahudi, Maria dapat dihukum sampai mati dengan dilempari batu.
Walau reaksi awal Yusuf adalah berniat untuk memutuskan pertunangannya, tetapi ia melakukan hal yang tepat sebagai seorang pria yang jujur, di mana ia memperlakukan Maria dengan kelembutan hatinya. Ia tidak ingin menyebabkan Maria menjadi malu oleh karena itu ia memutuskan untuk melakukannya secara diam-diam. Akan tetapi, Allah mengirim malaikat kepada Yusuf untuk membuktikan cerita Maria dan meyakinkannya bahwa Allah berkehendak agar ia menikahi Maria. Yusuf lebih memilih patuh kepada Allah, dibanding untuk menghindar dari penghinaan masyarakat yang akan dihadapinya.
c.       Yang dapat diteladani dari Yusuf
Alkitab tidak menjelaskan banyak detail tentang peranan Yusuf sebagai Ayah bagi Yesus Kristus, tetapi kita tahu dari Injil Matius dalam pasal 1 bahwa ia adalah contoh manusia yang memiliki integritas dan kejujuran. Nama Yusuf disebutkan terakhir ketika Yesus berusia 12 tahun. Kita tahu bahwa ia meninggalkan usaha pertukangan kayu kepada Anaknya dan membesarkannya dalam tradisi Yahudi serta ketaatan spiritual.
d.      Keberhasilan Yusuf
Yusuf adalah ayah Yesus di dunia, orang yang dipercaya untuk membesarkan Anak Allah. Yusuf juga adalah seorang tukang kayu, seorang pembuat kerajinan yang terampil. Ia taat kepada Allah dengan resiko menghadapi penghinaan. Ia melakukan hal yang benar di hadapan Allah, melalui perilaku yang tepat.
e.       Kekuatan Yusuf
Yusuf adalah seorang berkeyakinan kuat yang berani meninggalkan keyakinan tersebut dalam tindakannya. Dia digambarkan dalam Alkitab sebagai orang benar. Bahkan ketika pribadinya dirugikan, ia memiliki kualitas sebagai seorang yang memiliki kepekaan terhadap perasaan malu orang lain. Dia menanggapi Allah dalam ketaatan dan dia mempraktikkan pengendalian diri. Yusuf adalah contoh alkitabiah yang indah mengenai integritas dan karakter yang saleh.
f.       Pelajaran Hidup
Allah menghargai integritas Yusuf dengan memercayakan kepadanya sebuah tanggung jawab yang besar. Tidaklah mudah memercayakan anakmu sendiri kepada orang lain. Dapatkah Anda bayangkan Allah melihat ke bawah untuk memilih seorang manusia untuk membesarkan Anak-Nya sendiri? Yusuf memiliki kepercayaan dari Allah.
1.       Belas kasih selalu berhasil. Yusuf dapat saja bersikap tegas terhadap ketidaksetiaan Maria, tetapi ia tetap memilih untuk menawarkan kasih dan kemurahan, bahkan pada saat ia berpikir bahwa dirinya telah dirugikan.
2.       Hidup dalam ketaatan pada Allah dapat menyebabkan penghinaan dan cela di hadapan manusia. Namun, ketika kita mematuhi Allah, bahkan dalam menghadapi kesengsaraan dan rasa malu di hadapan umum, Ia akan memimpin dan menuntun kita.[58]

41.  YESUS KRISTUS
Yesus sering disebut sebagai anak Daud, berarti kelahirannya berasal dari keturunan Daud. Ia juga disebut sebagai taruk Isai atau tunas Isai yang berarti bahwa kelahirannya berasal dari keturunan Isai, ayah Daud.
Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus Kristus dari garis keturunan Yusuf. Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud, dan karena itu adalah ahli warisnya. Injil ini juga menyatakan bahwa Yesus adalah anak Allah, dan Yusuf sebenarnya bukan ayah kandung Yesus. Namun secara hukum, Yusuf adalah ayah Yesus.
Dari Abraham
hingga
Daud
1.      Abraham
  1. Ishak
  2. Yakub
  3. Yehuda
  4. Peres
  5. Hezron
  6. Ram
  7. Aminadab
  8. Nahason
  9. Salmon
  10. Boas
  11. Obed
  12. Isai
  13. Daud
  1. Salomo
  2. Rehabeam
  3. Abia
  4. Asa
  5. Yosafat
  6. Yoram
  7. Uzia
  8. Yotam
  9. Ahas
  10. Hizkia
  11. Manasye
  12. Amon
  13. Yosia
  14. Yoyakim (Elyakim)
  1. Yekhonya (Yoyakhin)
  2. Sealtiel
  3. Zerubabel
  4. Abihud
  5. Elyakim
  6. Azor
  7. Zadok
  8. Akhim
  9. Eliud
  10. Eleazar
  11. Matan
  12. Yakub
  13. Yusuf
  14. Yesus




[1]https://id.wikipedia.org/wiki/Abraham, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 15:21 Wita.
[2] Ani Kartika sari, Beatris Pangala, Dll, Engkaulah Penjunanku: Dengan Percaya dan taat, mereka yang biasa menjadi luar biasa, (Jakarta: Yayasan Konunikasi bina Kasih, 2003), 1
[3] Pdt. Mary Hartanti BA, Biodata Tokoh-tokoh Alkitab Perjanjian Lama, (Diterbitkan oleh Pdt. Markus Agung Jalan Teknologi VIII/3 Meruya Utara: Jakarta), 4
[4]https://id.wikipedia.org/wiki/Abraham, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 14:23 Wita.
[5] Ani Kartika sari, Beatris Pangala, Dll, 2
[6]https://id.wikipedia.org/wiki/Ishak#cite_note-16, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 12:13 Wita.
[7] Ani Kartika sari, Beatris Pangala, Dll, 71
[8]https://id.wikipedia.org/wiki/Yakub#cite_note-3, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 10:13 Wita.
[9] Pdt. Mary Hartanti BA, 95
[10]https://id.wikipedia.org/wiki/Yakub#cite_note-3, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 10:13 Wita.

[11]https://id.wikipedia.org/wiki/Yehuda#cite_note-12, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 15:52 Wita.
[12]https://id.wikipedia.org/wiki/Peres, Diakses pada Minggu, 20 Mei 2018, Jam 12:32 Wita.
[13]https://id.wikipedia.org/wiki/Hezron, Diakses pada Minggu, 21 Mei 2018, Jam 23:50 Wita.

[14]https://id.wikipedia.org/wiki/Ram
[19] Yongky Karman, Tafsiran Alkitab:Kitab Rut, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 32
[21] Pdt. Mary Hartanti BA, 47
[22] Ani Kartika sari, Beatris Pangala, Dll, 68
[24] Pdt. Mary Hartanti BA, 23
[25] Ani Kartika sari, Beatris Pangala, Dll, 32
[26]https://id.wikipedia.org/wiki/Salomo#cite_note-1 , Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 17:58 Wita.
[27] Pdt. Mary Hartanti BA, 80
[28]https://id.wikipedia.org/wiki/Salomo#cite_note-1 , Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 16:15 Wita.
[29] Pdt. Mary Hartanti BA, 78
[30]https://id.wikipedia.org/wiki/Rehabeam#cite_note-1Raj14_21-1, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 18:00 Wita.
[32]https://id.wikipedia.org/wiki/Asa_(raja_Yehuda)#cite_note-3
[35]J.D. Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, (Jakarta: Bina Kasih, 2008), 134
[36]I. Snoek, Sejarah Suci, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1981), 67 
[42] https://id.wikipedia.org/wiki/Amon_(raja_Yehuda)
[43] https://id.wikipedia.org/wiki/Yosia
[44] https://id.wikipedia.org/wiki/Yoyakhin
[45]Anchor Bible Dictionary New York: Doubleday 1997, 1992. "Sekarang diketahui bahwa akhir masa pemerintahan raja Yoyakhin terjadi pada hari ke-2 bulan Adar dalam tahun ke-7 Nebukadnezar (Tawarikh Yerusalem BM 21946 verso, baris 12; lihat Wiseman 1956: 73; TCS 5, 102). Tanggal ini bertepatan dengan 15 atau 16 Maret (perhitungan hari Babel adalah dari matahari terbenam sampai matahari terbenam berikutnya, jadi meliputi 2 hari penanggalan Masehi) 597 SM.
[46] https://id.wikipedia.org/wiki/Yoyakhin
[47]https://id.wikipedia.org/wiki/Sealtiel
[48]https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:VanLooZerubabbelCyrus.jpg
[49]https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nama_dalam_Alkitab_diawali_huruf_A
[50] Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jild 2 A-L, (Jakarta :2016), hlm. 280
[51]https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nama_dalam_Alkitab_diawali_huruf_A
[52] Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jild 2 M-Z, (Jakarta :2016), hlm. 643
[53]https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nama_dalam_Alkitab_diawali_huruf_A
[54]https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_nama_dalam_Alkitab_diawali_huruf_E
[55]https://id.wikipedia.org/wiki/Eleazar
[56] Yayasan Komunikasi Bina Kasih, hlm. 275
[57]https://www.facebook.com/kasihtuhantiadaduanya/posts/347258015426881, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 18:12 Wita.

[58]http://biokristi.sabda.org/yusuf_ayah_yesus_di_bumi, Diakses pada Sabtu, 19 Mei 2018, Jam 17:00 Wita.