Ø Perbandingan Teks
AYAT
|
LAI-TB
|
NIV
|
BIS
|
YUNANI
|
1
|
Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak
Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh
empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
|
Then I looked, and there before me was
the Lamb, standing on Mount Zion, and with him 144,000 who had his name and
his Father’s name written on their foreheads.
|
Kemudian saya melihat, lalu nampak
Anak Domba itu berdiri di atas Bukit Sion. Bersama Dia ada 144.000 orang yang
pada dahi masing-masing tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
|
Καὶ
εἶδον, καὶ ἰδοὺ
τὸ Ἀρνίον ἑστὸς
ἐπὶ τὸ ὄρος
Σιών, καὶ μετ’
αὐτοῦ ἑκατὸν τεσσεράκοντα τέσσαρες
χιλιάδες ἔχουσαι τὸ ὄνομα αὐτοῦ
καὶ τὸ ὄνομα
τοῦ Πατρὸς αὐτοῦ
γεγραμμένον ἐπὶ τῶν
μετώπων αὐτῶν.
|
2
|
Dan aku mendengar suatu suara dari
langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara
yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
|
And I heard a sound from heaven like
the roar of rushing waters and like a loud peal of thunder. The sound I heard
was like that of harpists playing their harps.
|
Lalu saya mendengar suara dari langit
menderu seperti bunyi air terjun yang besar dan seperti gemuruh guntur yang
hebat. Suara itu terdengar seperti suara musik dari pemain-pemain kecapi yang
sedang memainkan kecapinya.
|
καὶ
ἤκουσα φωνὴν ἐκ
τοῦ οὐρανοῦ ὡς
φωνὴν ὑδάτων πολλῶν
καὶ ὡς φωνὴν
βροντῆς μεγάλης, καὶ ἡ φωνὴ
ἣν ἤκουσα ὡς
κιθαρῳδῶν κιθαριζόντων ἐν
ταῖς κιθάραις αὐτῶν.
|
3
|
Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak
seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat
puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
|
And they sang a new song before the
throne and before the four living creatures and the elders. No one could
learn the song except the 144,000 who had been redeemed from the earth.
|
Di depan takhta dan keempat makhluk
serta para pemimpin di sekeliling takhta itu, 144.000 orang itu menyanyikan
suatu nyanyian yang baru. Nyanyian itu tidak dapat dipelajari oleh seorang
pun selain oleh 144.000 orang itu yang sudah dibebaskan dari bumi.
|
καὶ
ᾄδουσιν ‹ὡς› ᾠδὴν
καινὴν ἐνώπιον τοῦ
θρόνου καὶ ἐνώπιον
τῶν τεσσάρων ζῴων
καὶ τῶν πρεσβυτέρων· καὶ
οὐδεὶς ἐδύνατο μαθεῖν
τὴν ᾠδὴν εἰ μὴ αἱ ἑκατὸν τεσσεράκοντα τέσσαρες
χιλιάδες, οἱ ἠγορασμένοι
ἀπὸ τῆς γῆς.
|
4
|
Mereka adalah orang-orang yang tidak
mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama
seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke
mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban
sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
|
These are those who did not defile
themselves with women, for they remained virgins. They follow the Lamb
wherever he goes. They were purchased from among mankind and offered as
firstfruits to God and the Lamb.
|
Mereka itu orang-orang yang tetap
murni seperti perawan, karena tidak mengadakan hubungan dengan wanita. Mereka
mengikuti Anak Domba itu ke mana saja ia pergi. Dari antara seluruh umat
manusia, merekalah yang sudah dibebaskan sebagai persembahan pertama kepada
Allah dan kepada Anak Domba.
|
οὗτοί
εἰσιν οἳ μετὰ
γυναικῶν οὐκ ἐμολύνθησαν· παρθένοι
γάρ εἰσιν. οὗτοι
οἱ ἀκολουθοῦντες τῷ Ἀρνίῳ ὅπου
ἂν ὑπάγῃ· οὗτοι
ἠγοράσθησαν ἀπὸ τῶν ἀνθρώπων ἀπαρχὴ
τῷ Θεῷ καὶ
τῷ Ἀρνίῳ,
|
5
|
Dan di dalam mulut mereka tidak
terdapat dusta; mereka tidak bercela.
|
No lie was found in their mouths; they
are blameless.
|
Tidak pernah mereka berdusta; dan
tidak ada cela sedikit pun pada mereka.
|
καὶ
ἐν τῷ στόματι
αὐτῶν οὐχ εὑρέθη
ψεῦδος· ἄμωμοί εἰσιν.
|
6
|
Dan aku melihat seorang malaikat lain
terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk
diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa
dan suku dan bahasa dan kaum,
|
Then I saw another angel flying in
midair, and he had the eternal gospel to proclaim to those who live on the
earth—to every nation, tribe, language and people.
|
Lalu saya melihat seorang malaikat
lain yang terbang tinggi di langit. Malaikat itu membawa berita tentang Kabar
Baik yang abadi untuk disampaikan kepada manusia di bumi yaitu kepada semua
bangsa, suku, bahasa dan negara.
|
Καὶ
εἶδον ἄλλον ἄγγελον
πετόμενον ἐν μεσουρανήματι, ἔχοντα
εὐαγγέλιον αἰώνιον εὐαγγελίσαι
ἐπὶ τοὺς καθημένους
ἐπὶ τῆς γῆς
καὶ ἐπὶ πᾶν ἔθνος καὶ
φυλὴν καὶ γλῶσσαν
καὶ λαόν,
|
7
|
dan ia berseru dengan suara nyaring:
"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat
penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan
laut dan semua mata air."
|
He said in a loud voice, “Fear God and
give him glory, because the hour of his judgment has come. Worship him who
made the heavens, the earth, the sea and the springs of water.”
|
Malaikat itu berseru dengan suara yang
keras, "Takutlah kepada Allah, dan pujilah kebesaran-Nya! Sebab sudah
waktunya Allah menghakimi manusia. Sembahlah Dia yang menjadikan langit,
bumi, laut dan semua mata air!"
|
λέγων
ἐν φωνῇ μεγάλῃ·
Φοβήθητε τὸν Θεὸν
καὶ δότε αὐτῷ
δόξαν, ὅτι ἦλθεν
ἡ ὥρα τῆς
κρίσεως αὐτοῦ, καὶ
προσκυνήσατε τῷ ποιήσαντι
τὸν οὐρανὸν καὶ
τὴν γῆν καὶ
θάλασσαν καὶ πηγὰς
ὑδάτων.
|
8
|
Dan seorang malaikat lain, malaikat
kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota
besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu
cabulnya."
|
A second angel followed and said,
“ ‘Fallen! Fallen is Babylon the Great,’a which made all the nations drink
the maddening wine of her adulteries.”
|
Malaikat kedua menyusul malaikat yang
pertama sambil berseru, "Sudah jatuh! Kota Babel yang besar sudah jatuh!
Ia sudah membuat segala bangsa menjadi mabuk dengan air anggur--yaitu anggur
dari nafsu cabulnya!"
|
Καὶ
ἄλλος ἄγγελος ⇔ δεύτερος
ἠκολούθησεν λέγων Ἔπεσεν
ἔπεσεν Βαβυλὼν ἡ
μεγάλη, ἣ ἐκ
τοῦ οἴνου τοῦ
θυμοῦ τῆς πορνείας
αὐτῆς πεπότικεν πάντα
τὰ ἔθνη.
|
9
|
Dan seorang malaikat lain, malaikat
ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau
seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya
atau pada tangannya,
|
A third angel followed them and said
in a loud voice: “If anyone worships the beast and its image and receives its
mark on their forehead or on their hand,
|
Seorang malaikat ketiga menyusul dua
malaikat itu, sambil berseru dengan suara yang keras, "Orang yang memuja
binatang itu dengan patungnya, dan mempunyai tanda binatang itu pada dahi
atau tangannya,
|
Καὶ
ἄλλος ἄγγελος τρίτος
ἠκολούθησεν αὐτοῖς λέγων
ἐν φωνῇ μεγάλῃ
Εἴ τις προσκυνεῖ
τὸ θηρίον καὶ
τὴν εἰκόνα αὐτοῦ,
καὶ λαμβάνει χάραγμα
ἐπὶ τοῦ μετώπου
αὐτοῦ ἢ ἐπὶ
τὴν χεῖρα αὐτοῦ,
|
10
|
maka ia akan minum dari anggur murka
Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan
disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di
depan mata Anak Domba.
|
they, too, will drink the wine of
God’s fury, which has been poured full strength into the cup of his wrath.
They will be tormented with burning sulfur in the presence of the holy angels
and of the Lamb.
|
orang itu akan minum anggur Allah,
yaitu anggur amarah-Nya yang sudah dituang-Nya ke dalam wadahnya, tanpa
dikurangi sedikit pun! Semua orang itu akan disiksa di dalam api dan belerang
di hadapan malaikat-malaikat suci dan di hadapan Anak Domba itu.
|
καὶ
αὐτὸς πίεται ἐκ
τοῦ οἴνου τοῦ
θυμοῦ τοῦ Θεοῦ
τοῦ κεκερασμένου ἀκράτου
ἐν τῷ ποτηρίῳ
τῆς ὀργῆς αὐτοῦ,
καὶ βασανισθήσεται ἐν
πυρὶ καὶ θείῳ
ἐνώπιον ἀγγέλων ἁγίων
καὶ ἐνώπιον τοῦ Ἀρνίου.
|
11
|
Maka asap api yang menyiksa mereka itu
naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak
henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya
itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
|
And the smoke of their torment will
rise for ever and ever. There will be no rest day or night for those who
worship the beast and its image, or for anyone who receives the mark of its
name.”
|
Asap dari api yang menyiksa
orang-orang itu akan mengepul terus-menerus untuk selama-lamanya. Siang malam
tidak ada henti-hentinya mereka tersiksa, yaitu mereka yang menyembah
binatang itu dan patungnya, semua orang yang mempunyai tanda nama binatang
itu."
|
καὶ
ὁ καπνὸς τοῦ
βασανισμοῦ αὐτῶν εἰς
αἰῶνας αἰώνων ἀναβαίνει,
καὶ οὐκ ἔχουσιν
ἀνάπαυσιν ἡμέρας καὶ
νυκτός οἱ προσκυνοῦντες τὸ
θηρίον καὶ τὴν
εἰκόνα αὐτοῦ, καὶ
εἴ τις λαμβάνει
τὸ χάραγμα τοῦ ὀνόματος αὐτοῦ.
|
12
|
Yang penting di sini ialah ketekunan
orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
|
This calls for patient endurance on
the part of the people of God who keep his commands and remain faithful to
Jesus.
|
Dalam hal ini umat Allah yang taat
kepada perintah-perintah Allah dan setia kepada Yesus, perlu menjadi tabah.
|
Ὧδε ἡ ὑπομονὴ τῶν ἁγίων ἐστίν,
οἱ τηροῦντες τὰς ἐντολὰς τοῦ
Θεοῦ καὶ τὴν
πίστιν Ἰησοῦ.
|
13
|
Dan aku mendengar suara dari sorga
berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam
Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya
mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan
mereka menyertai mereka."
|
Then I heard a voice from heaven say,
“Write this: Blessed are the dead who die in the Lord from now on.”
“Yes,” says the Spirit, “they will
rest from their labor, for their deeds will follow them.”
|
Lalu saya mendengar suara dari surga
berkata, "Tulislah ini: Mulai sekarang, berbahagialah orang-orang yang
mati selagi melayani Tuhan!" "Benar!" jawab Roh Allah.
"Mereka akan berhenti bekerja keras, karena hasil pelayanan mereka
selalu akan menyertai mereka."
|
Καὶ ἤκουσα
φωνῆς ἐκ τοῦ
οὐρανοῦ λεγούσης Γράψον
Μακάριοι οἱ νεκροὶ
οἱ ἐν Κυρίῳ
ἀποθνῄσκοντες ἀπ’ ἄρτι.
ναί, λέγει τὸ
Πνεῦμα, ἵνα ἀναπαήσονται ἐκ τῶν κόπων
αὐτῶν· τὰ γὰρ ἔργα αὐτῶν
ἀκολουθεῖ μετ’ αὐτῶν.
|
14
|
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada
suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia
dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di
tangan-Nya.
|
I looked, and there before me was a
white cloud, and seated on the cloud was one like a son of man with a crown
of gold on his head and a sharp sickle in his hand.
|
Kemudian saya melihat, maka nampak
suatu awan yang putih. Di atas awan itu duduk seorang yang kelihatannya
seperti manusia. Di kepala-Nya ada sebuah mahkota emas, dan di tangan-Nya ada
sebuah sabit yang tajam.
|
Καὶ
εἶδον, καὶ ἰδοὺ
νεφέλη λευκή, καὶ ἐπὶ τὴν
νεφέλην καθήμενον ὅμοιον
υἱὸν ἀνθρώπου, ἔχων
ἐπὶ τῆς κεφαλῆς
αὐτοῦ στέφανον χρυσοῦν
καὶ ἐν τῇ
χειρὶ αὐτοῦ δρέπανον
ὀξύ.
|
15
|
Maka keluarlah seorang malaikat lain
dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di
atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba
saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
|
Then another angel came out of the
temple and called in a loud voice to him who was sitting on the cloud, “Take
your sickle and reap, because the time to reap has come, for the harvest of
the earth is ripe.”
|
Kemudian seorang malaikat lain keluar
dari Rumah Allah. Dengan suara yang keras, ia berseru kepada Dia yang duduk
di atas awan itu, "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah sekarang, sebab
sudah waktunya untuk panen; bumi sudah matang untuk dituai!"
|
Καὶ
ἄλλος ἄγγελος ἐξῆλθεν
ἐκ τοῦ ναοῦ,
κράζων ἐν φωνῇ
μεγάλῃ τῷ καθημένῳ
ἐπὶ τῆς νεφέλης
Πέμψον τὸ δρέπανόν
σου καὶ θέρισον,
ὅτι ἦλθεν ἡ ὥρα θερίσαι,
ὅτι ἐξηράνθη ὁ
θερισμὸς τῆς γῆς.
|
16
|
Dan Ia, yang duduk di atas awan itu,
mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.
|
So he who was seated on the cloud
swung his sickle over the earth, and the earth was harvested.
|
Lalu Dia yang duduk di atas awan itu
mengayunkan sabit-Nya ke bumi, maka bumi pun dituai.
|
καὶ
ἔβαλεν ὁ καθήμενος
ἐπὶ τῆς νεφέλης
τὸ δρέπανον αὐτοῦ
ἐπὶ τὴν γῆν,
καὶ ἐθερίσθη ἡ γῆ.
|
17
|
Dan seorang malaikat lain keluar dari
Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
|
Another angel came out of the temple
in heaven, and he too had a sharp sickle.
|
Kemudian saya melihat seorang malaikat
yang lain lagi keluar dari Rumah Allah di surga. Ia pun memegang sebuah sabit
yang tajam.
|
Καὶ
ἄλλος ἄγγελος ἐξῆλθεν
ἐκ τοῦ ναοῦ
τοῦ ἐν τῷ οὐρανῷ, ἔχων
καὶ αὐτὸς δρέπανον
ὀξύ.
|
18
|
Dan seorang malaikat lain datang dari
mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada
malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu
yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya
sudah masak."
|
Still another angel, who had charge of
the fire, came from the altar and called in a loud voice to him who had the
sharp sickle, “Take your sharp sickle and gather the clusters of grapes from
the earth’s vine, because its grapes are ripe.”
|
Setelah itu, seorang malaikat lain,
yang berkuasa atas api, datang dari mezbah. Dengan suara yang kuat ia berseru
kepada malaikat yang memegang sabit yang tajam itu, "Ayunkanlah sabitmu
itu dan keratlah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buah-buahnya sudah
matang!"
|
Καὶ
ἄλλος ἄγγελος ἐξῆλθεν
ἐκ τοῦ θυσιαστηρίου, ὁ ἔχων ἐξουσίαν
ἐπὶ τοῦ πυρός,
καὶ ἐφώνησεν φωνῇ
μεγάλῃ τῷ ἔχοντι
τὸ δρέπανον τὸ ὀξὺ λέγων
Πέμψον σου τὸ
δρέπανον τὸ ὀξὺ
καὶ τρύγησον τοὺς
βότρυας τῆς ἀμπέλου
τῆς γῆς, ὅτι ἤκμασαν αἱ
σταφυλαὶ αὐτῆς.
|
19
|
Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya
ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke
dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
|
The angel swung his sickle on the
earth, gathered its grapes and threw them into the great winepress of God’s
wrath.
|
Maka malaikat itu mengayunkan sabitnya
ke bumi dan menyabit buah-buah anggur dari batangnya, lalu melemparkannya ke
dalam alat pemeras anggur amarah Allah yang meluap-luap.
|
καὶ
ἔβαλεν ὁ ἄγγελος
τὸ δρέπανον αὐτοῦ
εἰς τὴν γῆν,
καὶ ἐτρύγησεν τὴν ἄμπελον τῆς
γῆς καὶ ἔβαλεν
εἰς τὴν ληνὸν
τοῦ θυμοῦ τοῦ
Θεοῦ τὸν μέγαν.
|
20
|
Dan buah-buah anggur itu dikilang di
luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang
kuda dan jauhnya dua ratus mil.
|
They were trampled in the winepress
outside the city, and blood flowed out of the press, rising as high as the
horses’ bridles for a distance of 1,600 stadia.
|
Buah-buah anggur itu diperas di luar
kota, dan dari alat pemeras anggur itu mengalirlah darah seperti sungai,
sejauh tiga ratus kilometer, dan sedalam hampir dua meter.
|
καὶ
ἐπατήθη ἡ ληνὸς
ἔξωθεν τῆς πόλεως,
καὶ ἐξῆλθεν αἷμα
ἐκ τῆς ληνοῦ
ἄχρι τῶν χαλινῶν
τῶν ἵππων, ἀπὸ
σταδίων χιλίων ἑξακοσίων.
|
Ø Konteks
Historis
1. Penulis
Penulis dari Kitab Wahyu ini memperkenalkan
dirinya sebagai Yohanes. Yohanes merupakan nama yang umum dipakai di kalangan
orang Yahudi dan Kristen.[1]
Dalam buku Perjanjian Baru karangan dari Pdt. Dr. Samuel Benyamin Hakh
disebutkan bahwa penulis memperkenalkan dirinya sebagai Yohanes. Maka dengan
ini, jelas bahwa penulis tidak menulis secara anonim. Ada seorang bapa gereja
yang bernama Yustinus, ia menyamakan penulis Kitab Wahyu ini dengan penulis
Injil Yohanes. Irenius juga telah menyusuri Kitab Wahyu, Injil Yohanes dan
Surat-surat Yohanes sebagai tulisan yang berasal dari Yohanes murid Yesus.
Dalam Kitab Perjanjian Baru mencatat bahwa ada lima orang yang bernama Yohanes.
Yohanes anak Zebedeus, Yohanes Pembaptis, Yohanes Markus, Yohanes yang
tergolong keturunan imam besar dan Ayah dari Simon Petrus.[2]
Dalam buku Pengantar Perjanjian Baru karangan Willi Marxsen, Identitas dari
penulis kitab wahyu memperkenalkan dirinya kepada para pembacanya dengan nama
Yohanes dan Yohanes sendiri menggambarkan dirinya sebagai “Saudara dan sekutumu
dalam kesusahan, dalam kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus”. Ada juga
yang menduga bahwa si pengarang yang dimaksudkan ialah Yohanes sang Penatua.
Akan tetapi, sampai dengan saat ini, banyak orang yang masih memperdebatkan identitas
dari Yohanes ini.[3]
Ø Waktu
dan Tempat Penulisan
Dalam buku Pengantar Perjanjian Baru
karangan dari Willi Marxsen, Sulit untuk
mengusulkan waktu penulisannya, karena dalam karyanya ada sejumlah petunjuk
yang dapat ditafsirkan yang mengacu kepada beraneka peristiwa historis. Tapi,
dapat disimpulkan bahwa karya ini ditulis pada waktu penganiayaan. Menurut
Willi Marxsen, Waktu penulisan ialah pada waktu pemerintahan Domitianus
(81-98M). Dan tempat penulisan terjadi karena ada penglihatan dan panggilan di
Patmos, sebuah pulau kecil di lepas pantai Barat Asia Kecil.[4]
Sedangkan dalam buku Perjanjian Baru karangan dari Pdt. Dr Samuel Benyamin
Hakh, waktu penulisannya dapat diperkirakan dari intensitas penganiayaan yang
dialami oleh jemaat yang disapa di dalam Kitab Wahyu. Penganiayaan yang terjadi
pada waktu itu, sama sekali tidak berkaitan dengan penyembahan kepada kaisar,
melainkan berkaitan dengan persoalan politik, yaitu untuk menghapus segala
desas-desus bahwa Kaisar Nero yang membakar kota Roma. Kitab ini mungkin
ditulis di kota Efesus, karena di kota ini didirikan patung dari Domitianus,
dan rakyat dipaksa untuk menyembah dia.[5] Menurut
William Barclay, waktu penulisan kitab Wahyu sekitar tahun 95 M dan pada waktu
pemerintahan Domitianus (81-96).[6]
Dalam Pedoman Penafsiran Alkitab Wahyu kepada Yohanes, Kitab ini ditulis di
sebuah pulau yang bernama Patmos, yaitu pulau tempat Yohanes diasingkan. Ada
bermacam-macam pendapat tentang kapan kitab ini ditulis, para ahli berpendapat
bahwa waktu penulisannya ditulis sekitar tahun 54-68 M, menjelang akhir
pemerintahan Kaisar Nero.[7]
Ø Maksud
Penulisan
Sekitar akhir abad pertama, seluruh penduduk di
wilayah kekaisaran Romawi diwajibkan untuk menyembah dan mempersembahkan kurban
kepada kepada kaisar-kaisar yang menganggap diri mereka sebagai dewa.
Orang-orang yang menolak dianggap penghianat dan dapat dijatuhi hukuman mati.
Situasi ini membuat jemaat Kristen bertanya-tanya: Kalau mereka tidak taat
terhadap Roma, apakah Jemaat akan punah? Bagaimana dengan keyakinan mereka
bahwa Allah akan memerintah di dunia ini? Penulis Kitab Wahyu menerima pesan
khusus dari Allah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ia
menyampaikan pesan itu kepada tjuh jemaat Kristen di Asia Kecil, namun
sebenarnya pesan itu ditunjukkan kepada seluruh jemaat Kristen. Pesan ini
terutama berisi tiga hal:
1. Dunia
penuh dengan kejahatan: Jemaat Kristen mungkin harus menderita dan mati.
2. Yesus
adalah Tuhan: Ia akan menaklukkan seluruh umat manusia dan semua kekuatan,
termasuk kekaisaran Romawi yang melawan Allah.
3. Allah
menganugerahkan upah yang melimpah kepada orang-orang yang setia kepadaNya,
terutama kepada mereka yang kehilangan nyawanya demi Dia.
Ø Keadaan
Sosial, Politik dan Agama
·
Sosial :
Dalam Kekaisaran Romawi, pada waktu kitab Wahyu di tulis, ada dua golongan
tingkat sosial ekonomi, yaitu yang kaya dan yang miskin.
·
Politik :
Menurut tahun penulisan, kita Wahyu ditulis pada masa Wangsa Flavianus, yang
terdiri dari Vespasian (69-79), lalu Kaisar Titus (79-81) serta Kaisar
Domitianus (81-96). Pada waktu kitab ini ditulis, menyembah Kaisar Domitianus
merupakan suatu kewajiban yang harus diikuti dan itu merupakan wujud tanda
kesetiaan politis yang ada pada masa itu.
·
Agama :
- Orang Roma : Banyak menyembah
dewa-dewi
-
Orang Kristen : Agama Kristen sudah
dianggap berbeda dengan agama Yahudi yaitu sejak tahun 95.
Ø Pembagian
Kitab Wahyu
1. Penglihatan
I : Jemaat di Bumi
2. Penglihatan
II : Takhta Allah dan Tujuh Materai
3. Penglihatan
III : Tujuh Sangkakala
4. Penglihatan
IV : Aspek peperangan dan keselamatan
5. Penglihatan
V : Tujuh cawan penghukuman
6. Penglihatan
VI : Kemenangan Kristus
7. Penglihatan
VII : Langit Baru dan Bumi Baru
[1]
Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Edisi Studi ,: (Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia, 2015), hal. 2046.
[2] Pdt.
Dr. Samuel Benyamin Hakh, Perjanjian Baru (Bandung: Bina Media Informasi), hal
370
[3]
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015),
hlm. 342-343
[4] Willi
Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), hlm. 343
[5] Pdt.
Dr. Samuel Benyamin Hakh, Perjanjian Baru (Bandung: Bina Media Informasi), hal
370-371
[6]
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Kitab Wahyu Kepada Yohanes
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009)
[7] Lembaga
Alkitab Indonesia, Pedoman Penafsiran Alkitab Wahyu kepada Yohanes (Jakarta:
Lembaga Alkitab Indonesia, 2009) Hal 1